Abstract

Radikal bebas merupakan suatu molekul yang sangat reaktif dan tidak stabil, dapat mengakibatkan kerusakan protein, Deoxyribose Nucleic Acid (DNA), dan membran sel, serta dapat memicu timbulnya penyakit degeneratif. Kerusakan-kerusakan tersebut dapat dicegah dengan senyawa antioksidan alami maupun sintetik. Caulerpa sp. merupakan rumput laut hijau yang berpotensi sebagai sumber antioksidan alami. Caulerpa sp. umum diolah menjadi urap rumput laut dalam keadaan segar dan rebus. Proses perebusan dikhawatirkan dapat mengubah aktivitas antioksidannya, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai aktivitas antioksidan pada Caulerpa sp. segar dan rebus. Metode ekstraksi yang digunakan adalah ekstraksi tunggal menggunakan pelarut metanol selama 1×24 jam. Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH. Caulerpa sp. segar dan rebus memiliki rendemen ekstrak yaitu 8,88% dan 6,44%. Nilai IC50 Caulerpa sp. segar yaitu 452,37±8,29 mg/L dan rebus yaitu 484,59±5,69 mg/L. Kategori nilai IC50 ini tergolong sangat lemah berdasarkan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH), sehingga perlu dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode lainnya dan pemurnian ekstrak kasar Caulerpa sp..

Highlights

  • Radikal bebas merupakan molekul yang sangat reaktif dan tidak stabil karena memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan

  • The boiling process may change the antioxidant activity, so it is necessary to research on the antioxidant activity in Caulerpa sp. fresh and boiled

  • Caulerpa sp. fresh and boiled extract has a yield of 8.88% and 6.44%

Read more

Summary

Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah rumput laut hijau Caulerpa sp. yang berasal dari perairan Tual, Maluku Tenggara. Penentuan suhu dan waktu perebusan dilakukan dengan merebus sampel Caulerpa sp. Dalam suhu 90 °C dan 95 °C dengan waktu perebusan selama 1, 3, 5, dan 7 menit. Penelitian utama dilakukan untuk menentukan komposisi kimia dan aktivitas antioksidan dari Caulerpa sp. Proses perebusan dilakukan selama 1, 3, 5, dan 7 menit, kemudian diuji organoleptik untuk menetapkan suhu dan waktu perebusan terpilih. Direbus dengan suhu 90 °C dan 95 °C selama 1, 3, 5, dan 7 menit, kemudian diuji secara organoleptik oleh 30 orang panelis untuk menentukan suhu dan waktu perebusan terpilih. Metode ekstraksi yang digunakan adalah ekstraksi tunggal modifikasi Pramesti (2013) dengan menggunakan pelarut metanol dan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan. Segar dan rebus dari hasil ekstraksi tunggal dilarutkan dalam metanol dengan konsentrasi 100, 200, 300, 400, dan 500 mg/L. Nilai IC50 merupakan konsentrasi larutan sampel yang dibutuhkan untuk mereduksi 50%DPPH

Analisis Data
Parameter Appearance
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call