Abstract

Green macroalgae Caulerpa racemosa from the waters of Lemukutan Island was isolated to obtain its endophyte fungi. Endophyte fungi were explored to determine their potential as antibacterial. Isolation of endophyte fungi was carried out by dilution method using PDA media. Endophyte fungi with different morphology were obtained as many as 4 isolates, named CRF1, CRF2, CRF3 and CRF4. Antibacterial activity testing was carried out by agar diffusion method. Endophyte fungi isolate CRF3 showed the best activity against Escherichia coli bacteria while CRF2 isolate showed the best activity against Staphylococcus aureus with inhibition zone diameters of 15.83 mm and 11.99 mm, respectively. Keywords:Endophyte Fungi, Caulerpa racemosa, Antibacterial, Lemukutan

Highlights

  • C. racemosa can be utilized through the production of its secondary metabolites

  • Isolation of endophytic fungi was carried out using a multilevel dilution method using PDA media dissolved in distilled water

  • Endophytic fungi with different morphology were obtained as many as 4 isolates

Read more

Summary

Pendahuluan

Pulau Lemukutan merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan. Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan oleh fungi endofit bersifat sebagai senyawa bioaktif yang dapat melindungi inangnya dari serangan patogen [2]. [2] melaporkan bahwa C. racemosa asal Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, memiliki 1 isolat fungi endofit yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus dengan diameter hambatan masing-masing sebesar 18,5 mm dan 18,35 mm. Eksplorasi antibakteri fungi endofit dari makroalga hijau C. racemosa asal Pulau Lemukutan belum pernah dilakukan. Oleh karena itu sebagai bentuk pencarian sumber baru antibakteri, perlu dilakukan isolasi dan pengujian aktivitas antibakteri fungi endofit makroalga hijau C. racemosa asal perairan Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat terhadap E. coli dan S. aureus. Pengambilan sampel makroalga hijau C. racemosa di perairan Pulau Lemukutan, Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat (Gambar 1). Suspensi sampel dari larutan stok diambil 1 mL kemudian dimasukkan ke dalam 9 mL air laut steril untuk menghasilkan pengenceran 10-1, cara yang sama dilakukan untuk menghasilkan pengenceran 10-2-10-5. Cawan petri diinkubasi selama 5-7 hari pada suhu ruangan (25-27°C), serta semua pekerjaan dilakukan secara aseptis di dalam Laminary Air Flow

Pengujian Aktivitas Antibakteri
Hasil dan pembahasan
Kesimpulan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call