Abstract

This article is reinterpretation of hadith meaning with integration-interconnection paradigm, focusing on hadith study on thought and religion of women through psychology approach. In the hadith, the Prophet stated that almost people in hell are women; less their thought (na>qis}a>t ‘aql), and also less their religion (na>qis}a>t di>n). Contextually, this speech has gender discrimination. It consists of a meaning that women are not as smart as men, and their religion as well. it Therefore, feminists mention that there is misogyny inside. However, if is studied contextually, based on investigating the asba>b al-wuru>d, women thought psychology study, and their life reality study, it can be concluded that there is no misogyny factor inside. In contrast, there is knowledge direction that is needed to be investigated inside the speech. The findings of this study show that the change of women’s thought is related to some functions of thought that is different with men’s thought including the different of hormonal changes and its adaptation with menstruation cycles that influence some parts of thought function and decrease their roles in spiritual activities
 
 Key words: thought, religious, women, psycho-social, hadith

Highlights

  • This article is reinterpretation of hadith meaning with integration-interconnection paradigm, focusing on hadith study on thought and religion of women through psychology approach

  • Dari isyarat makna yang terkandung dalam matan; Kedua, dari kandungan matan dikaitkan dengan kapasitas Muhammad sebagai Nabi dan Rasul, sebagai kepala negara atau sebagai hakim; Ketiga, Bisa juga dilihat dari korelasi antara hadis tersebut dengan konteks asba>b al-wuru>d atau realitas sosial masyarakat saat ini

  • “Kontroversi Kesaksian Perempuan dalam qs Al-Baqarah (2): 282 antara Makna Normatif dan Substantif dengan Pendekatan Hukum Islam.”

Read more

Summary

Akal dan Agama Perempuan dalam Hadis Nabi

Kata akal berasal dari bentuk fi’il ma>d} i> “’aqala” yang berarti “mengikat” atau “menahan”. 5. Perbedaan tersebut, mendapat perhatian khusus dari Rasulullah s}alla> Alla>h ‘alayh wa sallama, sebagaimana hadis yang beliau sabdakan yang berkaitan dengan akal dan agama perempuan sebagai berikut.[6]. Dalam Sahih al-Bukhari Hadis tersebut dapat ditemukan pada pasal al-h}aid} bab tarki al-h}a>-id} al-s}au>ma dengan redaksi sebagai berikut.[7]. Dengan lafal matan yang berbeda namun makna yang sama, hadis tersebut juga dapat ditemukan pada Sahih al-Bukhari, pasal al-zaka>t bab al-zaka>t ‘ala> al-aqa>rib; Sunan al-Tirmidhi, pasal al-i>ma>m ‘an Rasu>lilla>h bab ma> ja>-a fi> istikma>l al-i>ma>m wa ziya>datihi wa nuqs}a>nihi; Sunan Ibn Majah, pasal al-fitan bab fitnah al-nisa>; Musnad Ahmad, pasal musnad al-mukthiri>n min al-s}ah} a>bah bab musnad Abdilla>h ibn ‘Umar ibn al-Khat} t}a>b dan Sunan al-Darimi, pasal al-t}aha>rah bab al-h}a>-id} tasma’u al-sajdah fala> tasjudu. Keberadaannya sebagai hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim setidak-tidaknya menjadi tolok ukur tingkat otoritas dan kesahihan yang tinggi. al-Nawawi menyatakan bahwa hadis yang diriwayatkan oleh Shaykha>n berada pada tingkatan yang pertama, paling s}ahi>h} dan otoritatif dibandingkan dengan kitab-kitab hadis yang lain

Perempuan dalam Kehidupan Sosial
Psikologi Akal Perempuan
Siklus Haid dan Aktivitas Spiritual Perempuan
Penutup
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call