Abstract

Flight operation delays occur if there are delays both on the ground and in the airspace. It happened while the demand for air traffic exceeded the available capacity. The aim of the study is to analyse the airspace capacity based on Air Traffic Controller’s workload to support safety, expeditious, and orderly flow of air traffic which are the responsibility of the ATC. Primary data in this analysis were obtained by observing the activities conducted by ATC when delivering services to the airspace sector for 1 hour during peak hours within 30 days. The secondary detailed used to help the study relate to the amount of flight during peak hours, weather conditions, and flight plans. The analytical method used to determine the airspace capacity shall be the Pessimistic Sector Capacity. The result indicated a theoretical capacity of 31 aircraft per hour and practical capacity of 25 aircraft per hour with ATC personnel working time of 33 minutes being included in the heavy load category.

Highlights

  • Flight operation delays occur if there are delays both on the ground and in the airspace

  • Tiga puluh persen (30%) mewakili kegiatan yang tidak dapat diperhitungkan secara langsung, misalnya melakukan scanning terhadap traffic pada layar radar secara menyeluruh

  • Tiga puluh persen (30%) mewakili tugas yang tidak dapat diperhitungkan, seperti melakukan pemantauan traffic layar radar secara menyeluruh

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Unit APP Perum LPPNPI Cabang Yogyakarta yang berlokasi di komplek. Bandar Udara Adisutjipto pada bulan Desember 2019 s/d Januari 2020 ketika operasional penerbangan belum dipindahkan ke bandar udara baru. Data primer dikumpulkan melalui pengamatan kegiatan yang dilakukan oleh ATC saat memberikan pelayanan terhadap pesawat udara pada periode jam puncak, yaitu pukul 08.00-11.00 WIB selama 30 hari. Kegiatan yang diamati antara lain: kegiatan rutin, monitoring perubahan ketinggian, dan monitoring konflik antar pesawat [6]. Data sekunder untuk mendukung proses analisis yaitu jumlah pergerakan pesawat saat jam puncak, kondisi cuaca, dan rencana penerbangan. Kapasitas ruang udara dihitung berdasarkan beban kerja ATC sesuai dengan peraturan dalam KP 265 Tahun 2017. Penentuan beban kerja dihitung dengan metode Pessimistic Sector Capacity, selanjutnya untuk memperoleh nilai kapasitas ruang udara dilakukan analisis regresi linier sederhana dengan jumlah pesawat yang dilayani selama jam puncak

Teknik Sampling
Teknik Perhitungan
Uji Hipotesis
Perhitungan Kapasitas Ruang Udara
Findings
KESIMPULAN
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call