Abstract

This study aims to examine the tax aggressiveness relationship accounting fraud. This study uses the Beneish M Score Model to detecting accounting fraud and then measured by a dummy variable. The tax aggressiveness variable measured using five proxies including, Effective Tax Rate (ETR1, ETR2, ETR3, ETR4) and Book Tax Differences (BTD). The study population was manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2013-2017. The study sample was determined by purposive sampling, so that 53 samples of manufacturing companies were obtained. Based on panel data regression analysis, the result show that of the five proxies used to measure tax aggressiveness, only ETR4 had a significant positive related to accounting fraud. While ETR1, ETR2, and ETR3 have an insignificant negative related to accounting fraud, and BTD is positive related to accounting fraud but not significant. The conclusion of this study is that tax aggressiveness are not positively related significantly with accounting fraud so the hypothesis is rejected.

Highlights

  • Akuntansi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017)

  • This study aims to examine the tax aggressiveness relationship accounting fraud

  • The International Journal of Accountig 46 (2): 175-204

Read more

Summary

TELAAH LITERATUR DAN HIPOTESIS Teori Agensi

Teori agensi mendeskripsikan hubungan antara agen dan prinsipal (Jensen dan Meckling,1976). Manajer sebagai agen yang diberikan kepercayaan oleh prinsipal untuk mengelola perusahaan, akan melakukan berbagai tindakan yang dapat memperbesar dan memperkecil laba perusahaan. Kenaikan jabatan, berbagai intensif lainnya, dan adanya kesempatan untuk memanfaatkan celah-celah dari peraturan yang ada yaitu perbedaan antara peraturan perpajakan dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dapat mengarahkan manajer untuk melakukan tindakan kecurangan akuntansi. Semakin lama jangka waktu operasional suatu perusahaan, maka semakin besar kesempatan untuk melakukan manajemen laba karena semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Manajemen laba merupakan tindakan manajemen untuk meningkatkan laba perusahaan yang sesuai dengan prinsip akuntansi, namun apabila telah keluar dari standar akuntansi yang berlaku maka tindakan tersebut dianggap sebagai suatu pelanggaran atau termasuk kedalam tindakan kecurangan akuntansi. Kecurangan akuntansi timbul karena adanya penghematan pajak yang dilakukan oleh perusahaan, dengan memanfaatkan celah-celah dari peraturan yang ada yaitu perbedaan antara peraturan perpajakan dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel Dependen
LAGPERM εit
Teknik Analisis Data Uji Hipotesis
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Regresi Data Panel
Masa Audit
Uji Signifikansi Partial
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
DAFTAR PUSTAKA
Kecurangan Akuntansi dan Manajemen Laba Akrual Terhadap Agresivitas
Manajemen Laba pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call