Abstract
The purpose of this research was to determine the potency of methanolic extract of sernai stem (Wedelia bilflora) as analgesic to mice (Mus muculus) compared to ibuprofen. This research use split-plot method with 5 treatments and 5 replications. Group P0 as negative control was given aquadest, P1 as positive control was given ibuprofen, while P2, P3, and P4 were given the extract with dosage of 40, 50, and 60 mg/kg bw, respectively. The pain analysis of mice was conducted using hotplate method and the observation was carried out at 0 minute, 30 minutes, 60 minutes, 90 minutes, and 120 minutes. The data was analyzed using analysis of varians (Anova) followed by Duncan’s test. The results of this research showed that P1, P2, P3 and P4 had significant difference (P0,05) from P0. P1 did not have significant difference (P0,05) from P2 but it was different from P3 and P4 (P0,05). From this result we can conclude that methanolic extract of sernai stem was potential as analgesic, dosage of 40 mg/kg bw was equal to ibuprofen, while 50 mg/kg bw and 60 mg/kg bw showed better effect than ibuprofen.
Highlights
Analgesik adalah suatu bahan yang dapat mengurangi nyeri tanpa menyebabkan hilangnya kesadaran (Dorland, 2002)
The purpose of this research was to determine the potency of methanolic extract of sernai stem
P4 were given the extract with dosage
Summary
Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen laboratorium dengan menggunakan rancangan split-plot. Pembuatan ekstrak metanol batang sernai dilakukan secara maserasi. Batang sernai yang telah kering lalu diblender dan dimaserasi dengan. Ekstrak yang didapat kemudian diuapkan dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu berkisar 30 – 40 sampai diperoleh ekstrak kasar atau kental. Selanjutnya masing–masing kelompok diberikan bahan yang berbeda secara oral, kelompok P0 sebagai kontrol negatif diberi akuades, kelompok P1 sebagai kontrol positif diberi ibuprofen dengan dosis 0,25 mg/bb, sedangkan kelompok P2, P3, dan P4 berturut-turut diberi ekstrak metanol batang sernai masingmasing dosis 40 mg/kg bb, 50 mg/kg bb, dan 60 mg/kg bb. Lalu dilakukan uji nyeri dengan meletakkan mencit di atas hot plate yang telah dipanaskan pada suhu 55-56 oC. Setelah itu diamati reaksi atau respons yang terjadi pada mencit tersebut. Pengamatan waktu reaksi dari mencit dilakukan pada menit ke 0, 30, 60, 90 dan 120 setelah perlakuan. Analisa Data Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian (ANAVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan taraf signifikansi 5 %
Sign-in/Register to view highlights & summary Sign-in/Register to access full text options 
Free) 
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Schedule a call
