Year
Publisher
Journal
1
Institution
Institution Country
Publication Type
Field Of Study
Topics
Open Access
Language
Filter 1
Year
Publisher
Journal
1
Institution
Institution Country
Publication Type
Field Of Study
Topics
Open Access
Language
Filter 1
Export
Sort by: Relevance
Peningkatan kemandirian belajar matematika melalui strategi pembelajaran problem based learning

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian belajar matematika siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta melalui penerapan strategi Problem Based Learning (PBL). Kemandirian belajar sangat penting dalam pembelajaran matematika agar siswa tidak hanya bergantung pada penjelasan guru dan mampu mencari sumber belajar lain secara mandiri. Namun, observasi awal menunjukkan kemandirian belajar matematika siswa kelas VIII-E masih rendah, dengan rendahnya inisiatif mengerjakan tugas, ketergantungan tinggi pada penjelasan guru, dan kurangnya upaya mencari sumber belajar lain. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus dengan subjek 23 siswa kelas VIII-E tahun ajaran 2022/2023. Penelitian dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I, persentase pencapaian aktivitas pembelajaran dengan model PBL masih rendah yaitu 50% (pertemuan 1) dan 57% (pertemuan 2) dengan kategori cukup. Kemandirian belajar siswa juga masih rendah dengan hanya 18,75% sangat baik dan 25% baik (pertemuan 1) serta 25% sangat baik dan 18,75% baik (pertemuan 2). Pada siklus II, terjadi peningkatan signifikan dengan persentase pencapaian aktivitas pembelajaran 70% (pertemuan 1) dan 77% (pertemuan 2) dengan kategori cukup dan baik. Kemandirian belajar siswa juga meningkat menjadi 31,25% sangat baik dan 31,25% baik (pertemuan 1) serta 61,25% sangat baik dan 31,25% baik (pertemuan 2). Dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemandirian belajar matematika siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 7 Surakarta.

Read full abstract
The impact of the campus teaching program on social sciences education students Universitas Negeri Yogyakarta: An interpretative phenomenological analysis

Asistensi Mengajar di satuan Pendidikan atau popular disebut Kampus Mengajar (KM) merupakan satu program dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sejak dijalankan pada pertengahan tahun 2021, program ini banyak diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia, termasuk mahasiwa Program Studi Pendidikan IPS, Fakultas Ilmu Sosial Hukum dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman terkait bagaimanakah dampak keikutsertaan mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS UNY pada pengembangan kompetensi mereka sebagai calon guru. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, menggunakan metode penelitian fenomenologi. Partisipan adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS UNY yang terdaftar sebagai peserta program KM, dan telah selesai melaksanakan program KM. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam, data kemudian dianalisis menggunakan teknik interpretative phenomenological analysis. Hasil penelitian menjelaskan bila mahasiswa program studi Pendidikan IPS UNY yang mengikuti program Kampus Mengajar memiliki pengalaman mengembangkan kemampuan sebagai calon guru selama mengikuti penugasan di satuan pendidikan tempat bertugas. Kompetensi pedagogis didapatkan terkait bagaimana mahasiswa memahami dan berkomunikasi dengan siswa. Pengembangan kompetensi profesional didapatkan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Kompetensi sosial mahasiswa dikembangkan melalui interaksi sosial yang dilakukan dengan warga sekolah, serta kompetensi pribadi dikembangkan dengan menempatkan diri dengan baik, berpakaian dengan baik, dan memberikan teladan sikap yang baik pada siswa di sekolah.

Read full abstract
Integrasi nilai keislaman materi korosi dalam modul kimia sebagai implementasi pendidikan karakter

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) karakteristik produk modul kimia terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi korosi sebagai implementasi pendidikan karakter, (2) kelayakan produk modul kimia terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi korosi sebagai implementasi pendidikan karakter, dan (3) respon peserta didik terhadap produk modul kimia terintegrasi nilai-nilai Islam pada materi korosi sebagai implementasi pendidikan karakter. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model exploratory mixed method. Pada penelitian ini digunakan instrumen penelitian yang meliputi lembar pedoman wawancara, lembar validasi ahli pembelajaran kimia dan ahli agama Islam, lembar uji kelayakan modul oleh reviewer, dan lembar uji keterbacaan sebagai respon peserta didik. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif untuk menentukan kualitas produk berdasarkan kriteria penilaian ideal. Penelitian ini menghasilkan modul yang berjudul “Modul Kimia Terintegrasi Nilai-nilai Islam pada Materi Korosi sebagai Implementasi Pendidikan Karakter” dengan karakteristik modul yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam materi korosi sebagai implementasi pendidikan karakter. Modul kimia tergolong dalam kriteria sangat baik (SB) menurut penilaian reviewer dengan presentase keidealan sebesar 88,57%. Berdasarkan respon peserta didik modul tergolong dalam kriteria sangat baik (SB) dengan presentase keidealan sebesar 89,73%. Dengan demikian, modul kimia yang telah disusun dinyatakan layak digunakan oleh peserta didik MA kelas XII sebagai sumber belajar mandiri.

Read full abstract
Kajian kimia hijau terkait etika kimia berdasarkan fenomena kehidupan pondok: Sisa makanan santri

Green Chemistry, juga dikenal sebagai kimia hijau, adalah suatu pendekatan ilmu kimia yang bertujuan untuk merancang, mengembangkan, dan menerapkan proses kimia dan produk kimia yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Serangkaian prinsip dan aturan yang dikenal sebagai "etika kimia hijau" mengatur bagaimana manusia berperilaku sehari-hari dalam kajian kimia hijau. Kategori ini mencakup topik seperti tanggung jawab sosial, etika pertimbangan, dan bagaimana mereka harus berperilaku saat melakukan segala sesuatu dengan mempertimbangkan prinsip kimia hijau. Kajian kimia hijau ini menjadi salah satu materi kimia di kelas X SMA pada implementasi Kurikulum Merdeka. Kehidupan di asrama atau pondok sering kali melibatkan banyak orang yang tinggal bersama dan berbagi fasilitas. Santri atau siswa menjadi bagian terpenting dalam kehidupan pondok. Sisa makanan santri menjadi hal yang unik untuk dikaji dari sisi etika kimia hijau. Penting untuk digali dan dianalisis etika kimia hijau dari para santri terkait fenomena sisa makanan di kehidupan pondok. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Partisipan penelitian ini adalah seluruh santri kelas X sebuah MA Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang telah diajarkan materi kimia hijau. Secara acak dari santri kelas X diamati perilakunya dalam hal berkaitan makan siang di asrama. Kajian tentang pandangan santri terhadap nasi dan lauk sisa makan mereka diamati. Dengan bekal pengetahuan akan konsep kimia hijau, sebagian dari santri sudah menerapkan dan sebagian lain masih belum jelas memunculkan perilaku dan sikap dari konsep kimia hijau dalam masalah sisa makanan santri. Beberapa konsep dari kimia hijau merupakan etika untuk memunculkan pembangunan yang berkelanjutan. Santri sudah tahu dan paham akan konsep tersebut, tetapi untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan pembiasaan. Hal ini dapat dijadikan sebagai indikator keberhasilan dalam implementasi kurikulum merdeka di pendidikan madrasah.

Read full abstract
Optimalisasi sosiometri melalui bimbingan kelompok untuk meningkatkan motivasi melanjutkan studi pada siswa MTs

Madrasah Mu’allimin merupakan sekolah kader 6 tahun yang membutuhkan komitmen dari jenjang MTs hingga MA. Penelitian ini dilakukan bertujuan mencari model untuk menekan angka siswa yang tidak melanjutkan MA dengan melakukan optimalisasi sosiometri melalui bimbingan kelompok untuk meninkatkan motivasi melanjutkan studi. Motivasi siswa menjadi penting untuk dilakukan sebab akan menjadi penentu sikap untuk melanjutkan studi atau tidak. Hal ini dikarenakan motivasi merupakan kekuatan dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak dan berbuat (Uno, 2017). Bimbingan kelompok menjadi salah satu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik secara bersama-sama mendapatkan pertimbangan dalam pengambilan keputusan (Sukardi, 2008). Sosiometri digunakan sebagai teknik pengumpulan data mengenai hubungan dan tingkah laku sosial siswa (Harum et al., 2015). Penggunaan sosiometri dalam studi ini menghasilkan siswa yang terisolir dan yang terpopuler (Devianti Sari, 2020). Dimana yang terpopuler biasanya akan memiliki pengaruh di kalangan siswa. Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memberikan tindakan berupa penggunaan instrumen sosiometri sebagai basis bimbingan kelompok pada siswa kelas 3G MTs. Peneliti memberikan penguatan motivasi dengan kolaborasi bersama siswa populer sebagai role model untuk memberikan penguatan kepada siswa lain. Tindakan ini telah menghasilkan peningkatan motivasi siswa sebanyak 6% yang akan melanjutkan studi ke jenjang MA. Peningkatan ini menandakan keberhasilan penggunaan sosiometri sebagai dasar bimbingan kelompok untuk penguatan komitmen motivasi keberlanjutan studi siswa. Kata kunci: sosiometri, bimbingan kelompok, motivasi, keberlanjutan studi, bimbingan konseling

Read full abstract