19,338,952 publications found
Sort by
GAMBARAN KUALITAS KODIFIKASI REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT MRCCC SILOAM SEMANGGI TAHUN 2020

Kelengkapan kodifikasi diagnosis kanker payudara pada 30 rekam medis di RS MRCCC Siloam Semanggi menunjukkan persentase 0% pada kelengkapan penulisan diagnosis, yaitu kode morpologi pada kanker payudara tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas kodifikasi diagnosis pada kasus kanker payudara di Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, teknik analisis data diperoleh dengan menggunakan wawancara, obseravsi dan tabel kelengkapan pemberian kodifikasi diagnosis untuk menjelaskan kegiatan pengisian kelengkapan kodifikasi rekam medis. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa kodifikasi penyakit dan tindakan rekam medis rawat inap masih menggunakan SPO kodifikasi umum. Untuk kanker payudara belum menggunakan SPO kodifikasi khusus kanker. Didapatkan juga kelengkapan pemberian pengodean kodifikasi kasus kanker payudara dengan kode morpology didapatkan hasil 92 rekam medis memiliki kelengkapan 0% dan yang tidak lengkap 100%. Dari hasil dan pembahasan penelitian didapatkan SPO kodifikasi diagnosis dan kelengkapan pemberian kodifikasi diagnosis belum berjalan dengan semestinya serta kelengkapan pemberian kodifikasi diagnosis pada kasus kanker payudara masih ditemukan ketidaklengkapan dalam penulisan kode morfologi semua pengodean pada kasus kanker payudara.

Open Access
Relevant
Profil Cancer Delay Pada Kasus Kanker Payudara Di RS Onkologi Surabaya

Keterlambatan penatalaksanaan kanker (cancer delay) disebabkan oleh 3 faktor yang berhubungan dengan keterlambatan pasien (patient delay), keterlambatan dalam sistem kesehatan (referral delay), dan keterlambatan pasien mendapat perawatan (treatment delay). Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang memengaruhicancer delaypada pasien kanker payudara yang berobat di RS Onkologi Surabaya periode Januari 2013. Metode: Studi deskriptif analitik pada pasien kanker payudara yang datang dan dilakukan terapi di RS Onkologi Surabaya pada periode Januari 2013.Patient delaybila jarak waktu untuk pertama konsultasi di atas 3 bulan,referral delaybila pasien datang lebih dari 4 minggu dari tempat konsultasi pertama,treatment delaybila dari waktu diagnosis ditegakkan sampai waktu tindakan dilakukan lebih dari 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan pasien dengan kanker payudara 152 pasien. Dari jumlah tersebut 36,18% di antaranyapatient delay, 25%referral delay, dan 13,16%treatment delay. Dari analisis statistik didapatkan hubungan yang signifikan antara ukuran tumor denganpatient delay(p<0,01). Pasien yang melakukan konsultasi pertama pada medis dan nonmedis denganreferral delay. Padatreatment delaydidapatkan hubungan yang signifikan antara pasien yang melakukan terapi lain sebelum datang ke RS Onkologi Surabaya. Tidak didapatkan hubungan signifikan antara usia dan pendidikan denganpatient delay. Kesimpulannya, ukuran tumor, pengobatan nonmedis, dan terapi lain yang dilakukan sebelum datang ke RS Onkologi Surabaya adalah faktor yang signifikan berhubungan dengan keterlambatan kanker payudara.

Relevant
Analisis Pemberian Propolis terhadap Kadar CA 15-3 Kasus Kanker Payudara Stadium Lanjut

Abstract: Breast cancer is the first rank of cancer incidence and the second mortality rate in Indonesia. Propolis is already known as a potential anticancer agent. This study aimed to evaluate the effect of propolis administration on CA 15-3 level in breast cancer patients. This was a quasi experimental study with a pre and post test design. Subjects were patients with advanced breast cancer at the Surgery-Oncology polyclinic and Surgery nursing room at Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital Manado from June 2022 to March 2023. There were 20 patients with breast cancer in this study, divided into two groups (treatment and control groups) with age and cancer location. Data were analyzed with th independent t-test. The results showed that the increase of CA 15-3 level in treatment group was 8.3±3.5 U/mL meanwhile in the control group was 11.4±3.4 U/mL. There was no significant difference in the increased level of CA 15-3 in the two groups (p=0.069). In conclusion, propolis administration has descriptive effect on breast cancer patients with lower increase of CA 15-3 level compared to the control group, however, there is no significant difference between the two groups. Keywords: propolis; breast cancer; CA 15-3 marker Abstrak: Kanker payudara menduduki peringkat pertama insidensi kanker dan angka mortalitas kedua di Indonesia. Propolis telah dikenal sebagai agen antikanker yang potensial. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek pemberian propolis terhadap kadar plasma CA 15-3 penderita kanker payudara. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental pre dan post tes dengan desain potong lintang. Subjek penelitian ialah pasien kanker payudara stadium lanjut di Poliklinik Bedah-Onkologi dan Ruang Perawatan Bedah RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado sejak bulan Juni 2022 hingga Maret 2023. Jumlah subjek penelitian sebanyak 20 pasien, dibagi atas dua kelompok (kelompok uji dan kontrol) dengan data demografi usia dan lokasi kanker. Uji satistik yang digunakan ialah uji t tidak berpsangan. Hasil penelitian mendapatkan peningkatan kadar CA 15-3 kelompok uji ialah 8,3±3,5 U/mL sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 11,4±3,4 U/mL. Tidak didapatkan perbedaan bermakna untuk kenaikan CA 15-3 pada kelompok uji dan kelompok kontrol (p=0,069). Simpulan penelitian ini ialah pemberian propolis pada pasien kanker payudara stadium lanjut secara deskriptif berefek dengan kadar peningkatan CA 15-3 yang lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol tetapi secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok penelitian. Kata kunci: propolis; kanker payudara; penanda CA 15-3

Open Access
Relevant