Sort by
TRADISI REBU OLEH SUKU KARO YANG MERANTAU DI KOTA TANJUNG PINANG

Abstrak
 The rebu tradition is a tradition of abstinence from speaking directly between in-laws adaughters-in-law as well as brothers-in-law of different sexes. The Rebu tradition is a manners that limits ways of communicating in order to maintain good relations and respect for each other, the Rebu tradition continues to be carried out by the Karo people even though they have migrated, living abroad does not make the Karo people abandon the traditions they use at home. This study aims to see how the Karo people maintain the Rebu tradition in the city of Tanjungpinang. This study uses a qualitative research with a descriptive approach. The results of the findings of this study are the Karo people maintain the Rebu tradition in Tanjungpinang city because there are good values ​​in the Rebu tradition such as the value of courtesy and mutual respect not to speak carelessly and the Karo people continue to carry out Rebu in the city of Tanjungpinang. Tanjungpinang out of respect for the ancestors who have created the Rebu tradition. The Karo people maintain the overseas rebu tradition in various ways, such as carrying out the tradition wherever the community lives, keeping the tradition from losing its meaning and purpose, and passing on the tradition from generation to generation so that the Rebu tradition will continue to exist.
 Keywords: Karo People, Rebu Tradition, Maintaining Traditional

Open Access
Relevant
PARTISIPASI LANSIA DALAM KEGIATAN POSYANDU ANGGREK DI KELURAHAN LUBUK SEMUT KABUPATEN KARIMUN

Perhatian dari orang sekitar kepada penduduk lanjut usia sangat diperlukan agar penduduk lanjut usia menjadi berkuliatas dan produktif, sehingga dapat mensejahterakan diri. Indikator masyarakat sejahtera adalah terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar indvidu. Posyandu sebagai wadah pelayanan kepada lanjut usia yang menitikberatkan kepada pelayanan kesehatan, psikologi, rohani, pemenuhan gizi agar lanjut usia dapat memenuhi kebutuhannya dan menciptakan kesejateraan sosial yang memadai. Salah-satu posyandu lansia yang tujuannya untuk mensejahterakan lanjut usia adalah Posyandu Anggrek di Kelurahan Lubuk Semut, Kabupaten Karimun. Program yang dilakukan pada posyandu ini dalam mewujudkan kesejahteraan sosial lanjut usia seperti; pemeriksaan kesehatan, senam lansia, dan pemenuhan gizi lansia. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dengan mengambil dua sumber data penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pernyataan informan melalui wawancara dan observasi lapangan. Sedangkan data sekunder yang bersumber dari buku, dan jurnal yang terkait dengan judul penelitian. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini terkait dengan peran Posyandu Anggrek terhadap kesejahteraan lansia di Kelurahan Lubuk Semut adalah adanya kegiatan rutin setiap satu bulan seperti pemeriksaan kesehatan dan senam lansia. Dari adanya kegiatan dari Posyandu Anggrek ini membawa pengaruh yang positif bagi lansia di Kelurahan Lubuk Semut, yang mewujudkan kesejahteraan lansia lebih baik dari sebelumnya. 

Open Access
Relevant
PELAKSANAAN UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA TANJUNGPINANG

Kasus kekerasan dalam rumah tangga di Kota Tanjungpinang masih terus terjadi. Dari tahun 2017 sampai dengan 2020, terjadi fluktuasi jumlah kasus yang tidak memcerminkan penurunan. Sementara pada sisi lain pemerintah Kota Tanjungpinang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program untuk pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan. Maka menarik untuk dikaji bagaimana pelaksanaan upaya pencegahan tindak kekerasan dalam rumah tangga di Kota Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DP3APM melaksanakan kegiatan yang dirancang melalui Program Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), mulai dari kegiatan sosialisasi, pembagian brosur, penyebaran baliho, membuat video pencegahan kekerasan dalam rumah tangga yang di bagikan pada media sosial. DP3APM juga menciptakan aplikasi Dare Care yang tujuannya masyarakat dapat mempelajari kasus kekerasan secara online dan lebih mempermudah masyarakat kemudian dapat melaporkan pada dinas lewat aplikasi yang telah disediakan. DP3APM juga bekerja sama dengan kelurahan, pihak kepolisian, kesehatan, psikolog dan kementrian untuk membantu masyarakat menghadapi kasus kekerasan dan mencegah terjadinya kekerasan didalam rumah tangga. Namun kegiatan yang dilaksanakan oleh dinas masih belum mencegah secara permanen kasus kekerasan dalam rumah tangga.

Open Access
Relevant
REPRESENTASI ANIMASI NUSSA SEBAGAI MEDIA MOTIVASI TERHADAP ANAK PENYANDANG DISABILITAS

Serial Kartun Nussa dan Rara merupakan kartun edukasi Indonesia berceritakan tentang bagaimana kehidupan sehari-hari yang dialami oleh dua saudara kandung bernama Nussa dan Rara. Animasi ini mengambil tema pembelajaran agama Islam yang dipadu dengan memberikan nilai positif pada setiap episodenya dengan judul yang berbeda-beda. Namun Karakter Nussa digambarkan sebagai penyandang disabilitas. Terlihat pada kaki kiri Nussa yang menggunakan kaki palsu (prostetik) Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana representasi disabilitas yang ditampilkan pada animasi nussa dan rara. Pendekatan pada penelitian ini adalah kualitatif. Adapun dari teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis, menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori Representasi Struat Hall dan teori motivasi McClelland . Tokoh Nussa digambarkan sebagai penyandang disabilitas fisik tunadaksa (kelainan tubuh) dan direpresentasikan sebagai kaka yang baik untuk adiknya, seorang pemimpin untuk keluarganya, patut dijadikan panutan, pandai ilmu agama, dan dapat diandalkan. Animasi ini memiliki makna bahwa seorang penyandang disabilitas dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti manusia normal yang berhak memiliki sebuah mimpi dan ketidak sempurnaan tidak menjadi penghalang seseorang untuk dapat mewujudkannya.

Open Access
Relevant