Published in last 50 years
Articles published on Rancangan Acak Lengkap
- Research Article
- 10.23969/pftj.v12i2.30578
- Jul 31, 2025
- Pasundan Food Technology Journal
- Yesi Dwi Wulandari + 3 more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) terhadap kualitas organoleptik putu ayu yang dinilai dari aspek bentuk, warna, aroma, tekstur, dan rasa. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan substitusi ubi jalar ungu (0%, 10%, 20%, dan 30%) dan tiga kali ulangan. Parameter pengujian meliputi uji organoleptik oleh 30 panelis tidak terlatih menggunakan instrumen penilaian skala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan X0 (0%) memberikan nilai terbaik pada bentuk dan rasa, sementara perlakuan X3 (30%) memberikan hasil terbaik pada warna, aroma, dan kelembutan tekstur. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa substitusi ubi jalar ungu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap warna, aroma, dan rasa, tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap bentuk dan volume mengembang. Kesimpulannya, substitusi ubi jalar ungu hingga 30% dapat meningkatkan tampilan dan aroma putu ayu, namun perlu mempertimbangkan keseimbangan cita rasa.
- Research Article
- 10.23969/pftj.v12i2.31306
- Jul 31, 2025
- Pasundan Food Technology Journal
- Mimah Mutmainah + 2 more
Abstrak Penelitian yoghurt berbahan dasar nabati perlu dikembangkan sebagai alternatif bagi penderita intoleransi laktosa dan alergi susu sapi. Kelompok serealia, legum, dan kacang-kacangan dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan yoghurt nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kandungan gizi dan karakteristik sensori yoghurt berbahan dasar sari hanjeli sebagai alternatif produk fermentasi berbasis pangan lokal. Jenis penelitian menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap satu perlakuan yaitu penambahan rasio sari hanjeli 50%, 60%, dan 70%. Kemudian dilakukan analisis proksimat (kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, kadar karbohidrat) dan pengujian karakteristik sensori (rasa, aroma, tekstur, warna, kenampakkan, overall). Pemilihan formula yoghurt terbaik dilakukan dengan menggunakan metode perbandingan eksponensial. Berdasarkan hasil evaluasi, formula F1 dengan penambahan sari hanjeli sebesar 50% teridentifikasi sebagai formula unggulan, yang menunjukkan kandungan air sebesar 83,36%, abu 0,69%, protein 3,09%, lemak 2,21%, dan karbohidrat 10,65%. Skor kesukaan panelis untuk atribut rasa, aroma, tekstur, warna, penampakan, dan keseluruhan berturut-turut adalah 4,30; 4,97; 5,00; 5,67; 5,63; dan 4,50. Kata kunci: yoghurt nabati, sari hanjeli, kandungan gizi, evaluasi sensori
- Research Article
- 10.56326/pallangga.v3i2.4663
- Jul 30, 2025
- PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research
- Rahmia Rahmia + 2 more
Stik merupakan makanan ringan yang diminati semua kalangan masyarakat, biasanya stik umumnya dibuat hanya menggunakan tepung terigu namun seiring berkembangnya tren makanan ringan, masyarakat menambahkan bahan pangan lain seperti talas yang mengandung antioksidan dan rendah kolestrol, serta wortel yang mengandung vitamin dan senyawa -karoten yang memberi warna alami. Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui konsentrasi perlakuan terbaik dan (2) pengaruh stik talas dengan perbandingan wortel terhadap kadar air, kadar abu dan uji organoleptik. Perlakuan penelitian yaitu talas dengan kosentrasi (50%, 40%, 30%, 20%) dan wortel (0%, 10%, 20%, 30%). Analisis data menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat taraf perlakuan dan tiga kali ulangan. Hasil penelitian ini diperoleh perlakuan terbaik yaitu talas 20% : wortel 30% ditinjau dari kadar air 3,16%, kadar abu 1,05%, warna 3,68% (suka), aroma 3,64% (suka), rasa 3,89% (suka) dan tekstur 3,59% (suka). Berdasarkan hasil penelitian stik talas dengan perbandingan wortel berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, warna, aroma, dan tekstur, sedangkan tidak berpengaruh nyata terhadap rasa. Berdasarkan SNI 2973:2022 kadar air semua perlakuan memenuhi standar mutu dibawah dari 5%, sedangkan kadar abu tidak ada perlakuan yang memenuhi SNI 2973:2022 yaitu dibawah dari 0,1%.
- Research Article
- 10.56326/pallangga.v3i2.4720
- Jul 30, 2025
- PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research
- Fahriya Ningsi + 2 more
Brownies are one of the bakery products that are very popular and commonly consumed by people in Indonesia. Spinach (Amaranthus) is considered the king of vegetables because its nutritional content contains vitamins A, B, and C, in addition spinach contains important mineral salts such as calcium, phosphorus, and iron. This study aims to determine the effect of adding green spinach leaf juice to steamed brownies and to determine the best concentration of green spinach leaf juice in steamed brownies for organoleptic tests of color, aroma, taste, texture and water content and ash content tests. The research treatment was the addition of green spinach leaf juice (0%, 2%, 4%, and 6%). Data analysis used a completely randomized design (CRD) method with 4 treatment levels and 3 replications. The best result of adding green spinach leaf extract to making steamed brownies was treatment B2 (4%) green spinach leaf extract, seen from the results of water content (41.27%), ash content (0.59%), organoleptic test of color 3.97 (like), aroma 3.84 (like), taste 4.03 (like), and texture 4 (like). Brownis adalah salah satu produk bakery yang sudah sangat populer dan umum dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia. Bayam (Amaranthus) dianggap sebagai raja sayuran karena kandungan gizinya mengandung vitamin A, B, dan C, selain itu bayam mengandung garam-garam mineral yang penting seperti kalsium, fosfor, dan zat besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sari daun bayam hijau terhadap brownis kukus dan mengetahui konsentrasi terbaik sari daun bayam hijau pada brownis kukus terhadap uji organoleptik warna, aroma, cita rasa, tekstur dan uji kadar air dan kadar abu. Perlakuan penelitian yaitu dengan penambahan sari daun bayam hijau (0%, 2%, 4%, dan 6%). Analisis data menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil terbaik penambahan sari daun bayam hijau pada pembuatan brownis kukus adalah perlakuan B2 (4%) sari daun bayam hijau, dilihat dari hasil kadar air (41,27%), kadar abu (0,59%), uji organoleptik warna 3,97 (suka), aroma 3,84 (suka), cita rasa 4,03 (suka), dan tekstur 4 (suka).
- Research Article
- 10.56326/pallangga.v3i2.4816
- Jul 30, 2025
- PALLANGGA: Journal of Agriculture Science and Research
- Serly Serly + 2 more
This research aims to find out how to cultivate pak-coy plants and to determine the response of growth of pak-coy mustard plants in interaction with the provision of shared doses of coconut pulp waste fertilizer and pearl NPK. The usefulness of this research is expected to be able to gain skills in cultivating pakcoy plants and knowing the existing problems and appropriate handling methods in cultivating pakcoy plants. This research was carried out integrated Farming System Education Garden, Faculty of Agriculture, Bosowa University, Village Bontoramba, Palangga District, Gowa Regency. The research started at planting in April 2024 and harvested in May 2024. This research used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 2 factors and 3 replications. The first factor is coconut dregs waste (K) which consists of 4 levels, namely without fertilizer, 300 g/plant (6 tons/ha), 450 g/plant (12 tons/ha), and 500 g/plant. The second factor is NPK (P) fertilizer which consists of 4 levels, namely without fertilizer, 8 g/plant (350 g/ha), 12 g/plant (450 kg/ha), 16 g/plant (550kg/ha). The best treatment, namely coconut dregs compost 500 g/plant (18 tons/ha) and application of NPK Mutiara fertilizer 12g/plant (450 g/ha) had a better effect on pakchoy production. Penelitian bertujuan untuk mengetahui cara budidaya tanaman pakcoy dan dapat mengetahui respon pertumbuhan tanaman pakcoy secara interaksi terhadap pemberian berbagai takaran pupuk ampas kelapa dan NPK mutiara. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan mampu memperoleh keterampilan dalam membudidayakan tanaman pakcoy dan mengetahu permasalahan yang ada dan cara penanganan yang tepat dalam membudidayakan tanaman pakcoy. Penelitian ini di laksanakan di Kebun Pendidikan Integrated Farming System, Fakultas Pertanian Universitas Bosowa, Desa Bontoramba, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa. Penelitian mulai saat tanam pada April 2024 dan dipanen pada Mei 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktoral (RALF) yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama ampas kelapa (K) yang terdiri dari 4 taraf yaitu kontorol, 300g/tanaman, 450g/tanaman, dan 500g/tanaman. Faktor ke dua pupuk NPK (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu kontrol, 8g/tanaman, 12g/tanaman, dan 16g/ tanaman. Pemberian perlakuan terbaik yaitu pupuk kompos ampas kelapa 500g/tanaman dan pupuk NPK mutiara 12g/tanaman memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap produksi tanaman pakcoy.
- Research Article
- 10.56125/tpj.v4i2.54
- Jul 26, 2025
- Tropical Plantation Journal
- Wandha Atmaka Aji + 5 more
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan arang sekam bakar dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan berbagai perlakuan pemberian arang sekam bakar dan pupuk NPK pada media tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi arang sekam dengan pupuk kandang, khususnya dengan perbandingan 1:1 memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan tinggi bibit kelapa sawit dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Analisis statistik menggunakan uji ANOVA menunjukkan bahwa perbedaan perlakuan memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit, dengan perlakuan P2 menghasilkan pertumbuhan tertinggi. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan media tanam yang tepat untuk optimalisasi pertumbuhan bibit kelapa sawit, yang dapat berimplikasi praktis terhadap pengelolaan perkebunan kelapa sawit.
- Research Article
- 10.33024/mahesa.v5i8.18983
- Jul 24, 2025
- MAHESA : Malahayati Health Student Journal
- Kadek Diah Ari Wulan Dermana + 3 more
ABSTRACT Infectious diseases are still the cause of high morbidity and mortality rates in the world, including in Indonesia. Infectious diseases can be caused by Staphylococcus aureus bacteria. Synthetic antibiotics are used to treat these bacterial infections. Improper use of antibiotics can cause resistance, making it difficult to treat Staphylococcus aureus bacteria. There are several ways to overcome this, namely by using natural ingredients such as Averrhoa bilimbi L and Moringa oleifera L which are known as antimicrobials. This research used a true experimental completely randomized design (CRD) using the Cup-plate diffusion technique/welling diffusion method with 5 treatment groups and 2 controls (clindamycin 10ug for positive control and sterile distilled water on negative control). In a ratio of 1:0, bilimbi leaf (Averrhoa bilimbi L) extract and Moringa leaf (Moringa oleifera L) extract have an inhibitory zone diameter of 15 mm. Meanwhile, in the ratios of 0:1, 1:1, 1:2 and 2:1, no inhibition zone was formed against the growth of Staphylococcus aureus bacteria. The results of data analysis using the unpaired T test showed a significant difference in value (p 0.0007). This research showed that the combination of bilimbi leaf (Averrhoa bilimbi L) extract and Moringa leaf (Moringa oleifera L) extract had no antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria. Keywords: Antibacterial, Averrhoa Bilimbi L, Moringa Oleifera L, Growth, Staphylococcus Aureus ABSTRAK Penyakit infeksi masih menjadi penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia termasuk di Indonesia. Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh Staphylococcus aureus. Penggunaan antibiotik secara tidak tepat dapat menimbulkan resistensi sehingga menyulitkan dalam mengobati Staphylococcus aureus. Terdapat upaya untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan penggunaan bahan alami seperti Averrhoa bilimbi L dan Moringa oleifera L yang dikenal sebagai antimikroba. Penelitian ini menggunakan True experimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan metode difusi Cup-plate technique/sumuran dengan 5 kelompok perlakuan dan 2 kontrol (kontrol positif Klindamisin 10 ug, kontrol negatif akuades steril). Hasil perbandingan 1:0 ekstrak Daun Belimbing Wuluh dan Daun Kelor memiliki diameter zona hambat sebesar 15 mm. Sedangkan pada perbandingan 0:1, 1:1, 1:2 dan 2:1 tidak terbentuk zona hambat terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Hasil analisis data menggunakan uji T tidak berpasangan menunjukkan perbedaan signifikan dengan nilai (p 0,0007). Kombinasi ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L) dan daun kelor (Moringa oleifera L) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus. Kata Kunci: Antibakteri, Averrhoa bilimbi L, Moringa oleifera L, Pertumbuhan, Staphylococcus aureus
- Research Article
- 10.24233/sribios.4.3.2023.455
- Jul 17, 2025
- Sriwijaya Bioscientia
- Hanifa Marisa + 1 more
Penggunaan pestisida kimia yang tidak memperhatikan lingkungan dapat menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kelangsungan hidup manusia. Daun kirinyuh (Cromolaena odorata L.) dapat dikatakan sebagai salah satu jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan insektisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) terhadap mortalitas jangkrik (Gryllus sp.), mengetahui golongan senyawa bioaktif yang terkandung dalam ekstrak etanol daun kirinyuh, serta mengetahui perilaku jangkrik yang terpapar ekstrak daun kirinyuh. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi larutan uji yang digunakan control negative, 2%, 4%, 6%, 8% dan control positive yang dilakukan sebanyak 5 pengulangan. Nilai LC50 dari ekstrak etanol daun kirinyuh dianalisis menggunakan One Way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji Duncan dan Regresi Linear Sederhana, kandungan senyawa bioaktif ekstrak etanol daun kirinyuh dapat diketahui melalui uji Kromatografi Lapis Tipis. Hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak etanol daun kirinyuh memiliki pengaruh terhadap mortalitas jangkrik dengan nilai LC50 sebesar 6,79% pada perlakuan 1 jam dan nilai LC50 sebesar 2,76% pada perlakuan 24 jam. Ekstrak etanol daun kirinyuh mengandung senyawa bioaktif terpenoid, steroid, flavonoid dan tanin. Jangkrik yang terpapar ekstrak daun kirinyuh menunjukkan perubahan perilaku dari bergerak aktif menjadi bergerak melambat, kejang lalu kemudian mati.
- Research Article
- 10.61761/seaqu.3.1.1-8
- Jul 14, 2025
- South East Asian Aquaculture
- M Riswan + 6 more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala klinis ikan komet yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila dan pascapengobatan dengan larutan propolis. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menerapkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor lima taraf perlakuan dan tiga kali ulangan perlakuan. Perlakuan tersebut adalah adalah Kn (tidak terinfeksi A.hydrophila dan tidak diobati propolis), Kp (terinfeksi A. hydrophila tetapi tidak diobati propolis), sedangkan ikan terinfeksi A.hydrophila diobati dengan propolis dosis P1 (700 ppm), P2 (800 ppm), dan P3 (900 ppm). Pengobatan dilakukan dengan cara penyuntikan propolis pada ikan yang terinfeksi A.hydrophila di bagian intramuscular sebanyak 0,1 ml. Bahan uji yang digunakan adalah ikan komet (Carassius auratus) ukuran 8-10 cm sebanyak 150 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan yang terinfeksi bakteri A.hydrophila menunjukkan gejala klinis sirip ekor gripis, bercak merah, mata menonjol (exopthalmia), perut mengembung (dropsy), sisik tubuh lepas. Setelah 14 hari pascapengobatan dengan larutan propolis perlakuan terbaik adalah perlakuan P2 dosis (800 ppm) mengalami kondisi pemulihan mendekati gejala klinis kondisi ikan normal terlihat dari warna tubuh cerah, produksi lendir normal, sirip ekor utuh, tidak terdapat mata menonjol (exopthalmia), dan perut tidak mengembung (dropsy).
- Research Article
- 10.19027/jai.24.2.258-265
- Jul 11, 2025
- Jurnal Akuakultur Indonesia
- Arum Fahmi Faulana + 1 more
The demand and need for catfish is increasing along with the growth of the Indonesian population, thus requiring greater catfish production. In addition, most of the brackish water areas in Indonesia have not been optimized for freshwater fish farming. Water salinity of 4 ppt plays a role in increasing fish growth, so when combined with the use of probiotics it has the potential to optimize catfish growth. This prompted a study on the Barokah herb, a herbal probiotic developed by the Mina Rukun fish group in Gunungkidul, which was combined with a water salinity of 4 parts per thousand (ppt) for more optimal rearing of Sangkuriang catfish. This study used a Completely Randomized Design with four treatment groups: control (K), salinity 4 ppt (S), herbal probiotics Barokah Herb with a dose of 30 mL/kg feed (P), and a combination of Barokah herb and salinity (PS). Each pond contained 375 catfish as replications with a stocking density of 250 fish/m3. Data analysis was carried out using the ANOVA Test and the Tukey HSD Test as a post hoc test. The results showed that the combination of Barokah herb with a dose of 30 mL/kg feed and salinity of 4 ppt gave the best effect on the growth of Sangkuriang catfish, feed conversion ratio (FCR) of 1.001 and specific growth ratio (SGR) of 1.021. Histo-morphologically, the combination of Barokah Herb and 4 ppt salinity showed an increase in the dimensions of the villi, crypts, and tunica mucosa in the intestine and increased the dimensions skeletal muscle fascicles of the Sangkuriang catfish. This is related to the environment that is isoosmotic to the catfish's body and also the improvement of the catfish's digestive system. Keywords: catfish growth, histo-morphology, barokah herb, salinity ABSTRAK Permintaan dan kebutuhan lele semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk Indonesia, sehingga membutuhkan produksi lele yang lebih besar. Selain itu, sebagian besar wilayah perairan payau di Indonesia belum dioptimalkan untuk budidaya ikan air tawar. Salinitas air 4 ppt berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ikan, sehingga ketika dikombinasikan dengan probiotik, berpotensi menjadikan pertumbuhan lele lebih optimal. Hal ini mendorong dilakukannya penelitian tentang probiotik herbal Ramuan Barokah yang dikembangkan oleh kelompok ikan Mina Rukun Gunungkidul yang dikombinasikan dengan salinitas air 4 part per thousand (ppt) agar pemeliharaan ikan lele Sangkuriang lebih optimal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat kelompok perlakuan yaitu kontrol (K), salinitas 4 ppt (S), probiotik herbal Ramuan Barokah dengan dosis 30 mL/kg pakan (P), dan kombinasi probiotik hebal dan salinitas (PS). Setiap kolam diisi 375 ekor ikan lele sebagai ulangan dengan padat tebar 250 ekor/m3. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Uji ANOVA dan Uji Tukey HSD sebagai uji post hoc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi Ramuan Barokah dengan dosis 30 mL/kg pakan dan salinitas 4 ppt memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan ikan lele Sangkuriang, rasio konversi pakan (FCR) sebesar 1,001 dan rasio pertumbuhan spesifik (SGR) sebesar 1,021. Secara histomorfologi, kombinasi Ramuan Barokah dan salinitas 4 ppt menunjukkan adanya peningkatan dimensi vili, kripta, dan tunika mukosa pada usus serta peningkatan dimensi fasikulus otot rangka ikan lele Sangkuriang. Hal ini berkaitan dengan lingkungan yang isoosmotik terhadap tubuh ikan lele dan juga perbaikan sistem pencernaan lele. Kata kunci: histo-morfologi, pertumbuhan lele, ramuan barokah, salinitas
- Research Article
- 10.23960/jipt.v13i2.p462-478
- Jul 4, 2025
- JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU
- Lilis Hartati + 5 more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan vitamin B6 yang berbeda pada pakan terhadap kinerja ayam BSM 1. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu dengan menggunakan 100 ekor ayam BSM 1 betina. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan 5 ulangan (P0: Ransum basal tanpa vitamin B6; P1: ransum basal + 3 mg vitamin B6/kg pakan; P2: ransum basal + 6 mg vitamin B6/kg pakan; dan P3: ransum basal + 9 mg vitamin B6/kg pakan) serta setiap ulangan menggunakan 5 ekor ayam BSM 1 betina. Variabel yang diamati meliputi: konsumsi ransum, konsumsi energi, konsumsi protein, produksi telur harian, konversi ransum, rasio efisiensi energi, rasio dan efisiensi protein. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan penambahan dosis vitamin B6 tidak memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, konsumsi energi, konsumsi protein produksi telur harian, dan konversi ransum, tetapi berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap rasio efisiensi energi, dan efisiensi protein. Dapat disimpulkan bahwa penambahan vitamin B6 sampai dosis 9 mg/kg pakan memberikan pengaruh nyata terhadap rasio efisiensi energi, dan rasio efisiensi protein pada ayam BSM 1 pada umur 28-32 minggu.
- Research Article
- 10.26418/snja.v1i2.91678
- Jul 3, 2025
- Sustainability Nexus: Journal of Agriculture
- Muhammad Alvin Taufiqulhakim + 2 more
Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan tanaman sayuran buah yang sangat dibutuhkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta merupakan tanaman hortikultura. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tomat dengan menanam varietas yang lebih sesuai dengan kondisi lahan dan pemupukan yang sesuai. Tanah Gambut merupakan salah satu jenis tanah yang dapat dimanfaatkan sebagai media tanam tomat. Pupuk hayati merupakan alternatif untuk memanfaatkan mikroorganisme tertentu dalam jumlah yang banyak untuk menyediakan hara serta membantu pertumbuhan tanaman yaitu dengan cara menambat nitrogen yang cukup besar dari udara dan membantu tersedianya fosfor dalam tanah. Penelitian dengan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan faktor perlakuan dengan 3 ulangan pada 2 varietas tomat. Faktor Varietas Tomat (V) terdiri dari 2 taraf perlakuan yaitu: v1 = Tomat varietas Gustavi, v2 = Tomat varietas Servo. Faktor kedua adalah konsentrasi pupuk hayati (H) terdiri dari 3 taraf yaitu : h1 = Konsentrasi 5 ml/L air, h2 = Konsentrasi 10 ml/L air, h3 = Konsentrasi 15 ml/L air. Variabel pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, berat kering tanaman, luas daun, volume akar, jumlah buah per tanaman, berat per tanaman, berat per buah, diameter buah. Berdasarkan hasil penelitian menunujukkan bahwa interaksi antara tomat varietas Servo dan pupuk hayati konsentrasi 15 ml/L menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang terbaik pada tanah gambut.
- Research Article
- 10.36655/jip.v6i2.1565
- Jul 2, 2025
- Jurnal Ilmiah Peternakan
- Magdalena Siregar + 1 more
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian bubuk daun lamtoro (Leucaena leucocaphala) terhadap bobot potong, bobot karkas dan proporsi karkas puyuh jantan (Coturnix-coturnix japonica). Penelitian ini menggunakan 200 ekor DOQ yang dipelihara sampai umur 60 hari dan diambil 60 ekor sebagai sampel. Rancangan percobaan pada penelitian terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan dan hasil ulangan adalah 10 ekor burung puyuh jantan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan adalah tepung daun lamtoro dengan pemberian kadar P0 = 0% tepung daun lamtoro dalam ransum. P1 = tepung daun lamtoro 1,5% dalam ransum, P2 = tepung daun lamtoro 3% dalam ransum, P3 = tepung daun lamtoro 4,5% dalam ransum, dan P4 = tepung daun lamtoro 6% dalam ransum, dengan 4 kali ulangan. Variabel yang diamati adalah bobot potong, bobot karkas, dan proporsi karkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun lamtoro pada ransum puyuh jantan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot potong dan bobot karkas namun tidak berpengaruh nyata terhadap (P>0,05) proporsi karkas puyuh jantan.
- Research Article
- 10.58300/jps.v4i1.1136
- Jul 2, 2025
- JURNAL PETERNAKAN SABANA
- Eduard Kalendi Wawu + 2 more
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung kelor dengan menganalisis rasa dan nilai gizi produk stik ayam. Bahan penelitian yang digunakan adalah 1 kg daging ayam broiler segar yang diambil dari bagian dada dan paha. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu: P0= (kontrol tanpa penambahan tepung daun kelor; P1= Penambahan tepung daun kelor 5%; P2=Penambahan tepung daun kelor 10%; P3= Penambahan tepung daun kelor 15%, sehingga terdapat 20 unit sampel. Variabel yang diamati adalah kadar air, pH, organoleptik (warna, rasa, tekstur dan kesukaan), dan total uji profil proksimat.Data yang diperoleh kemudian dianalisis varians pada taraf 5%, hasil berpengaruh dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT), data organoleptik diolah secara statistik menggunakan metode non parametrik Kruskall Wallis Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung kelor pada konsentrasi 10% memberikan pengaruh terhadap peningkatan penerimaan panelis terhadap unsur Flavour dan Nilai Gizi produk yang mencakup Total Profile.
- Research Article
- 10.36655/jip.v5i2.1880
- Jul 2, 2025
- Jurnal Ilmiah Peternakan
- Dessny Suselawaty Saragih Suselawaty Saragih
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pemberian fermentasi urin kelinci Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah Odot. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 3 bulan (20 Oktober 2023 s.d 10Januari 2024). Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan adalah pemberian POC yang dilarutkan dalam 2 liter air. Perlakuan terdiri dari P0 (tanpa POC), P1 (POC 200 ml), P2 (POC 400 ml) dan P3 (POC 600 ml). Peubah yang diamati adalah pertambahan tinggi tanaman, jumlah anakan,berat segar dan berat kering. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian POCUKF dengan dosis 0-600 ml pada rumput odot pada minggu ke-5 pengamatan menghasilkan tinggi tanaman 37,67 - 40,35 cm, jumlah anakan 11,06 - 13,23. Berat segar 2,99 – 3,17 kg dan Berat kering 394,08 – 434,00 g/m². Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair urin kelinci fermentasi berbeda nyata (P<0,05) terhadap tinggi dan jumlah anakan, sedangkan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap berat segar dan berat kering rumput Odot.
- Research Article
- 10.36655/jip.v5i2.1578
- Jul 2, 2025
- Jurnal Ilmiah Peternakan
- Magdalena Siregar + 1 more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi tepung kulit pisang kepok (Musa sp) dengan ragi tempe dalam ransum terhadap bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas itik lokal jantan umur 11 minggu. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Peternakan Universitas HKBP Nommensen di Desa Simalingkar A Kecamatan Medan Tuntungan selama 11 minggu. Penelitian ini menggunakan 100 ekor itik lokal jantan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, yaitu P0 (0% tepung kulit pisang kepok fermentasi), P1 (5% tepung kulit pisang kepok fermentasi), P2 ( tepung kulit pisang kepok fermentasi 10%) dan P3 (tepung kulit pisang kepok fermentasi 15%). Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis varians (ANOVA) kemudian dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tepung kulit pisang kepok fermentasi pada ransum itik lokal jantan umur 11 minggu memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot potong dan bobot karkas, sedangkan persentase karkas itik lokal jantan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. (P>0,05). Tepung kulit pisang kepok yang difermentasi dapat digunakan maksimal 10% pada ransum itik lokal jantan.
- Research Article
- 10.36655/jip.v6i1.1572
- Jul 2, 2025
- Jurnal Ilmiah Peternakan
- Partogi M H Hutapea + 1 more
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi tepung biji karet dalam ransum terhadap bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas ayam broiler. Penelitian ini dilakukan di Simalingkar A Kecamatan Medan Tuntungan. Penelitian ini menggunakan 100 ekor ayam broiler strain CP 707. Ransum yang digunakan merupakan campuran beberapa bahan pakan yang dibuat dengan metode trial and error pada program Microsoft Excel yang berpedoman pada kebutuhan nutrisi ayam broiler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu P0 = 0% P1 = 5% P2 = 10% P3 = 15% P4 = 20% dan masing-masing mempunyai 4 ulangan, setiap ulangan terdiri dari dari 5 ekor ayam broiler. Parameter yang diukur adalah bobot potong, bobot karkas, dan persentase karkas. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis dengan (ANOVA). Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian tepung biji karet fermentasi pada ransum terhadap bobot potong, bobot daging mobil dan persentase karkas ayam broiler. tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas ayam broiler
- Research Article
- 10.36655/jip.v6i1.1573
- Jul 2, 2025
- Jurnal Ilmiah Peternakan
- Mangonar Lumbantoruan + 1 more
Sedyono Cipto Anthonius Siburian, 2020. “Penambahan Probiotik Starbio pada Ransum terhadap Laju Pencernaan, Berat Jantung dan Berat Usus Puyuh (Coturnix coturnix japonica) dibawah bimbingan Bapak Ir. Mangonar Lumbantoruan, MS sebagai pembimbing pertama dan Bapak Prof Dr. Ir. Hasan Sitorus, MS selaku pembimbing kedua. Penelitian ini dilaksanakan di Lapangan Porlak Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntung Medan yang berlangsung pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan. probiotik starbio dalam ransum terhadap Laju Pencernaan, Berat Jantung dan Berat Usus Puyuh (Coturnix coturnix japonica ). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan dimana setiap ulangan terdiri dari 200 ekor burung puyuh dengan perlakuan. yaitu P0 (0 gram starbio), P1 (2 gram starbio), P2 (4 gram starbio), P3 (6 gram starbio) dan P4 (8 gram starbio) dimana pengambilan sampel tingkat pencernaan dilakukan pada hari ke 20 dan ke 35. hari juga diambil 80 ekor hati puyuh dan bobot usus pada umur 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian tidak berpengaruh nyata terhadap laju cerna, berat hati, dan berat usus. Kesimpulannya adalah perlunya peningkatan kadar pemberian probiotik starbio untuk memaksimalkan kinerja saluran pencernaan puyuh
- Research Article
- 10.36655/jip.v6i1.1574
- Jul 2, 2025
- Jurnal Ilmiah Peternakan
- Mangonar Lumbantoruan + 1 more
Ampas kelapa dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, namun mengandung zat gizi berupa serat kasar dan lemak yang tinggi, serta rendah protein. Sehingga perlunya pengolahan sebelum digunakan salah satunya dengan cara fermentasi ampas kelapa dengan ragi tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ampas kelapa (Cocos nucifera L.) yang difermentasi dalam ransum terhadap bobot potong, bobot karkas, dan persentase karkas ayam broiler. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 taraf perlakuan ransum yaitu P0 (0%), P1 (10%), P2 (15%) dan P3 (20%), dan masing-masing terdiri dari 5 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ampas kelapa (Cocos nucifera L.) yang difermentasi pada ransum memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap bobot potong dan bobot karkas ayam broiler, serta nyata (P<0,05) terhadap persentase dari bangkai ayam broiler. Pemberian ampas kelapa (Cocos nucifera L.) yang difermentasi dalam ransum sebaiknya diberikan sampai kadar 10% dalam ransum.
- Research Article
- 10.36655/jip.v6i1.1575
- Jul 2, 2025
- Jurnal Ilmiah Peternakan
- Mangonar Lumbantoruan + 1 more
Penelitian ini berjudul Pengaruh Penambahan Tepung Jahe Merah Pada Ransum Terhadap Berat Potong, Berat Karkas Dan Persentase Karkas Burung Puyuh Umur 8 Minggu Bulan Januari 2021 Sampai Maret 2021 di Lahan Percobaan Universitas HKBP Nommensen Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tepung jahe merah terhadap bobot potong, bobot karkas dan persentase karkas. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah tepung jahe merah dengan kadar P0 = 0% tepung jahe merah dalam ransum, P1 = 1% tepung jahe merah dalam ransum, P2 = 2% tepung jahe merah dalam ransum, P3 = 3% jahe merah tepung dalam ransum. dan P4 = 4% tepung jahe merah dalam ransum. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung jahe merah pada taraf 2% memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap bobot potong dan bobot karkas. Dan memberikan pengaruh yang nyata terhadap persentase karkas.