Pesatnya perkembangan teknologi saat ini menyebabkan masyarakat, terutama Rumah Tangga, mulai menggunakan barang elektronik untuk kegiatan sehari-hari. Dengan adanya pandemi ini, banyak rumah tangga maupun individu yang menggunakan barang elektronik lebih banyak di rumah mereka, dimulai dari kebutuhan sehari-hari, pekerjaan yang membutuhkan teknologi, dan lamanya penggunaan teknologi yang membutuhkan listrik selama di rumah. Pada cuaca Indonesia saat ini yang memang susah untuk diprediksi, pemakaian alat penyejuk juga gencar digunakan untuk menjaga suhu tubuh agar tetap nyaman. Banyak juga individu yang lalai atau lupa mengecek meteran listrik mereka sehingga mati listrik dapat terjadi saat penghuni rumah sedang mengerjakan sesuatu, melakukan aktivitas penting, dalam cuaca panas, dikarenakan penghuni tidak mengisi listrik pada waktunya. Pada penelitian ini dirancang sebuah alat untuk memonitor penggunaan barang elektronik stakeholder menggunakan sensor PZEM-004T dan NodeMCU, dimana data dapat dihitung dengan teori arus listrik sehingga mendapatkan biaya penggunaan elektrik. Untuk stakeholder sendiri dalam mengambil survei dan wawancara, dibutuhkan mereka yang menggunakan listrik dalam kehidupan sehari-hari dan terhitung boros dalam penggunaannya. Hasil dari alat Internet of Things (IoT) yang berupa data arus, tegangan, kWh akan tersimpan dan terdeteksi di firebase dan akan terkirim ke aplikasi Android melalui cloud database tersebut, dimana dalam aplikasi akan tersaji informasi arus, tegangan, kWh barang dan biaya penggunaan barang tersebut.
Read full abstract