Year Year arrow
arrow-active-down-0
Publisher Publisher arrow
arrow-active-down-1
Journal
1
Journal arrow
arrow-active-down-2
Institution Institution arrow
arrow-active-down-3
Institution Country Institution Country arrow
arrow-active-down-4
Publication Type Publication Type arrow
arrow-active-down-5
Field Of Study Field Of Study arrow
arrow-active-down-6
Topics Topics arrow
arrow-active-down-7
Open Access Open Access arrow
arrow-active-down-8
Language Language arrow
arrow-active-down-9
Filter Icon Filter 1
Year Year arrow
arrow-active-down-0
Publisher Publisher arrow
arrow-active-down-1
Journal
1
Journal arrow
arrow-active-down-2
Institution Institution arrow
arrow-active-down-3
Institution Country Institution Country arrow
arrow-active-down-4
Publication Type Publication Type arrow
arrow-active-down-5
Field Of Study Field Of Study arrow
arrow-active-down-6
Topics Topics arrow
arrow-active-down-7
Open Access Open Access arrow
arrow-active-down-8
Language Language arrow
arrow-active-down-9
Filter Icon Filter 1
Export
Sort by: Relevance
Dinamika Pemberlakuan Hukum Islam di Indonesia (Jejak, Produk, dan Potensi Pengembangannya)

Dinamika pemberlakuan hukum Islam di Indonesia merupakan fenomena yang terus berkembang dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat dan sistem hukum nasional. Permasalahan utama dalam kajian ini adalah bagaimana hukum Islam diberlakukan dalam sistem hukum Indonesia, tantangan yang dihadapi dalam implementasinya, serta potensi pengembangannya di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jejak historis pemberlakuan hukum Islam di Indonesia, mengidentifikasi produk hukum Islam yang telah diakomodasi dalam regulasi nasional, serta menggali potensi pengembangan hukum Islam dalam sistem hukum modern. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif dan historis. Data dikumpulkan melalui studi literatur terhadap peraturan perundang-undangan, putusan pengadilan, serta kajian akademik terkait hukum Islam di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hukum Islam telah memiliki peran signifikan dalam sistem hukum nasional, terutama dalam bidang hukum keluarga, perbankan syariah, dan ekonomi Islam. Meskipun demikian, masih terdapat berbagai tantangan dalam harmonisasi hukum Islam dengan hukum positif, termasuk perbedaan pandangan di antara pemangku kepentingan serta faktor sosial-politik yang mempengaruhi proses legislasi.

Read full abstract
Open Access Icon Open Access
Efektivitas Pendistribusian Dana Zakat terhadap Program Pendidikan pada BAZNAS kabupaten Majene

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kemiskinan yang tengah di hadapi oleh masyarakat, dimana kemiskinan tersebut salah satu penyebab munculnya permasalahan pada perekonomian masyarakat. Sehingga tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan pokok termasuk dalam aspek pendidikan. Pokok permasalahan dari penelitian ini adalah (1) Bagaimana mekanisme dari pendistribusian dana zakat terhadap program pendidikan di BAZNAS kabupaten Majene, (2) Bagaimana Implementasi teori efektivitas dari Richard M. Steers dengan pendistribusian dana zakat terhadap program pendidikan di BAZNAS kabupaten Majene. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dengan sumber data dari Jurnal, artikel, buku, maupun hasil penelitian yang relevan untuk di bahas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Mekanisme Distribusi zakat yang telah dilakukan oleh BAZNAS kabupaten Majene sudah sesuai dengan prosedur dengan terdapatnya Visi-misi, Struktur Organisasi serta Berrbagai Program kerja yang inovatif agar sampai kepada tangan para Mustahik dengan Mudah. Distribusi zakat Konsumtif maupun produktif yang diberikan oleh pihak BAZNAS kabupaten Majene melalu program “Majene Cerdas” kepada mustahik di kabupaten majene secraa keseluruhan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan mustahik. Sehingga pendistribusian dana zakat pada program pendidikan yang dilakukan oleh BAZNAS kabupaten majene ini sudah efektif dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya keinginan warga Majene yang melanjutkan pendidikan nya ke tahap perguruan tinggi.

Read full abstract
Open Access Icon Open Access
Pluralitas Makhluk Dan Keesaan Khaliq (Telaah Terhadap Konsepsi Para Sufi)

Pluralitas adalah keragaman dalam sebuah wujud persatuan. Keragaman, keunikan dan parsial itu merupakan realitas yang tak terbantahkan. Pluralitas itu juga tercipta agar setiap individu, suku, bangsa, lebih mudah melakukan ikatan sosial dan pengenalan antara satu dengan yang lain. Keesaan khalik dalam agama Islam dikenal dengan tauhid. Kata tauhid merupakan kata benda kerja aktif (yang membutuhkan pelengkap penderita atau objek) sebuah deviasi atau tasrif dari kata waḥid yang artinya satu atau esa, makna harfiah tauhid ialah menyatukan atau mengesakan. Penelitian ini berbasis kepustakaan yang ditelaah melalui beberapa buku ataupun artikel jurnal. Semua makhluk ciptaan Tuhan termasuk manusia adalah bersifat pluralistik merupakan sebuah keniscayaan yang akan tetap ada terus menerus. Akan tetapi, perbedaan ini akan menjadi satu dalam satu kesatuan. pluralitas makhluk adalah keyakinan bahwa alam semesta terdiri dari beragam jenis makhluk dan kita harus menghargai keberagaman dalam alam semesta serta memandang makhluk adalah bagian dari keindahan ciptaan Allah SWT. Pluralitas makhluk dan keesaan Khalik memberikan kesadaran bahwa eksistensi kehidupan yang plural ini berasal dari Tuahn yang Maha Esa. Pluralitas diciptakan sebagai cara Tuhan memberikan jalan kepada makhluk-Nya untuk memilih jalan yang terbaik ataupun sebaliknya dan berakhir dengan imbalan yang telah dipilih.

Read full abstract
Open Access Icon Open Access
Kualitas Hewan Kurban Pemakan Sampah di TPA Antang Kota Makassar

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research). Studi lapangan dilaksanakan dengan mengumpulkan data primer melalui observasi,wawancara dan dokumentasi. Selain data yang diperoleh dari lapangan , diperkuat juga dengan data berupa literatur seperti buku, dan artikel-artikel ilmiah yang membahas mengenai penelitian ini. Kemudian, teknik pengolahan dan analisi data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan, 1)Peran Pemerintah telah dilihat dengan mengeluarkan kebijakan, bahwasanya penggembalaan sapi di TPA itu dilarang, karena makanan yang di konsumsi oleh sapi tidak layak, namun hal demikian dihiraukan oleh penggembala, aturan telah dijelaskan pada UU kesehatan hewan ternak, dan ancaman penyakit pada hewan ternak. Adapun Aturan pemerintah daerah pada pencegahan penyakit pada hewan kurban yang akan dikurbankan pasal 21A. 2)Penggembalaan sapi di TPA Juga berdampak pada masyarakat baik dari segi kesehatan dan lingkungan, banyak dari mereka yang merasa khawatir karena adanya daging sapi yang berasal dari TPA, Dalam hasil penelitian juga dijelaskan oleh Dokter Hewan bahwa banyaknya zat-zat yang terkontaminasi pada sapi yang ada di TPA, seperti plastik, zat-zat logam berat, yang dapat menyebabkan bahaya pada manusia. 3)Islam memerintahkan melakukan ibadah kurban haruslah sesuai dengan syariat yang telah ditentukan baik itu bersifat sunah maupun wajib. Hewan kurban yang tidak sesuai kriteria yang ditentukan seperti, yang sudah tidak sehat dagingnya tidak sah dijadikan kurban. Begitu pula dengan hewan yang hidup ditempat yang tidak layak dan mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan sapi pada umumnya seperti sapi yang ada di TPA Antang.

Read full abstract
Open Access Icon Open Access
Aktualisasi Fikih dalam Menentukan Imam Salat Mumayyiz perspektif Ormas Islam (Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, dan Wahdah Islamiyah)

Hasil penelitian yang ditemukan adalah sebagai berikut; Pertama, Kriteria umum Imam salat dalam Pandangan fikih adalah mengutamakan Hafalan al-Qur’an atau bacaan yang fashih, kemudian yang berilmu atau yang paham akan sunnah terutama mengenai syarat dan rukun imam salat. Kedua, Usia mumayyiz dalam fikih secara umum berkisar antara tujuh tahun sampai sembilan tahun usia yang tidak dikatakan sebagai anak anak namun juga belum mencapai usia balig. dan belum berlaku hukum taklif padanya. Ketiga, Hukum Imam salat mumayyiz menurut ormas: 1. Nahdatul Ulama: boleh tapi masih diperdebatkan dan cenderung memakruhkannya. 2. Muhammadiyah: Membolehkan tapi tetap mengutamakan orang dewasa yang lebih berilmu jika ada. 3. Wahdah Islamiyah: Membolehkan terutama jika bacaan seorang Mumayyiz lebih banyak dan fashih dari orang dewasa yang hadir. Implikasi penelitian, dengan adanya karya tulis ini dengan beberapa pemaparan tentang Aktualisasi Fikih terhadap Hukum Imam Salat Mumayyiz dalam perspektif Ormas Islam (Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, dan wahdah Islamiyah) bisa menjadi referensi penelitian sekaligus menjadi petunjuk praktis bagi peneliti yang akan mengkaji lebih lanjut mengenai pembahasan terkait khususnya dalam menetapkan hukum Islam.

Read full abstract
Open Access Icon Open Access