Abstract

Pada kajian ini, secara khusus menelisik lebih dalam tentang pementasan tari sakral Rangda pada prosesi napak siti melalui pendekatan Teo-etika Hindu. Melalui kajian ini, penulis berupaya menggali makna teologis dan etika pementasan tari sakral Rangda yang dipentaskan dalam setiap sritual napak siti atau mapinton ketika prosesi sakralisasi Barong-Rangda dilakukan. Prosesi “menarikan” Rangda ini menjadi penting dilakukan sebagai sebuah proses “pengesahan”, bahwaRangda telah layak disebut sakral, dan berhak dijadikan objek pemujaan. Meskipun, Barong-Rangda sudah disakralkan melalui proses ritual, tetapi belum dilakukan proses napak siti, maka Barong dan adalah proses pemberkatan kepada pertiwi (bumi), dan dalam teologi Hindu pertiwi adalah Sakti dari Bhatara Siwa sebagai simbol kekuatan yang supream. Jadi, pementasan tarian napak siti ini menjadi hal yang menarik dikaji dalam upaya menggali makna teologi, estetik dan etika dalam menarikan Rangda sebagai pentasbihan, bahwa Rangda sudah terbukti sakral dan dapat dijadikan objek pemujaan.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.