Abstract

Ringkasan
 Kota Jambi masih menjadi kontributor penderita DBD tertinggi dari 11 Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Jambi. Sasaran pengendalian terhadap nyamuk Aedes sp belum selektif dilakukan karena belum ada informasi terkait keragaman populasi serta karakteristik perindukan Aedes sp pada daerah endemis DBD di Kota Jambi.
 Permasalahan yang diteliti tentang vektor potensial dengue yang lebih dominan, dan jenis perindukannya. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya populasi dominan antara Ae. aegypti dan Ae. albopictus yang tertangkap dengan Backpack Aspirator serta karakteristik perindukannya.
 Metode penelitian adalah Deskriptif dengan pendekatan studi eksplorasi nyamuk Aedes sp di 5 kelurahan tertinggi DBD, masing-masing kelurahan sebanyak 100 rumah yang dipilih secara random sampling.
 Hasil penelitian memberikan informasi bahwa Aedes albopictus lebih dominan ditemukan, dengan rasio nyamuk Aedes albopictus tertinggi pada Kelurahan Lingkar Selatan yaitu (11 : 1), kemudian Kelurahan Kenali Besar (9 : 1). Begitu juga dengan rasio larva Aedes albopictus, terdapat 3 kelurahan yang berada di pinggiran kota (Kenali Bessar, Talang Bakung dan Lingkar Selatan) memiliki rasio larva Aedes albopictus 6 kali lebih besar di bandingkan kelurahan yang tidak berada dipinggiran kota. Penelitian ini juga menemukan Bak mandi (47%) dan Drum (28,5%) sebagai tempat perindukan Aedes sp terbanyak.
 Perlu dilakukan penelitan lanjutan mengenai persentase Aedes sp yang terinfeksi virus dengue, sehingga dapat membuktikan bahwa Aedes albopictus sebagai vektor utama DBD di Kota Jambi

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.