Abstract
The research was conducted at Sriwijaya Sports State High School, a special school for students who have talent in the field of sports. The aim is to know the pattern of discipline and the form of disciplinary techniques applied in fostering student behavior. The method used is descriptive qualitative with a case study approach that explores important information about the pattern of application and the form of disciplinary techniques. The data analysis is done by processing and preparing data, reflecting on meaning, processing information, data coding, and making narrative writings. The results of the study show that disciplinary patterns are applied through two mechanisms: first is through supervision (panapticon). This form of supervision takes the form of a point system that has the power to oversee the behavior of students. Other forms of supervision are raids on behavior that violates school rules. Second is the normalization, which is done by applying and enforcing punishment and reward. Disciplinary techniques that are carried out including the use of democratic discipline, permissive discipline, and the application of punishment that is educational in value, but does not lead to a form of violence.
Highlights
Alat utama untuk mengembangkan kemampuan serta untuk meningkatkan mutu kehidupan dan martabat suatu bangsa menurut Uli (2015) adalah merupakan fungsi utama dari pendidikan
The research was conducted at Sriwijaya Sports State High School
The aim is to know the pattern of discipline
Summary
Peran sekolah adalah berupaya membentuk karakter peserta didik salah satunya melalui penanaman nilai-nilai kedisiplinan. Disiplin sebagai output dalam pendidikan berguna untuk mendorong peserta didik berperilaku sesuai dengan aturan sehingga diperlukan suatu ketaatan, kepatuhan, dan kesetiaan. Pola penerapan disiplin yang dimaksud adalah standarisasi yang dipergunakan dalam melaksanakan penerapan disiplin untuk melatih peserta didik sesuai dengan norma, peraturan tata tertib yang berlaku di sekolah. Pembinaan perilaku yang dimaksudkan adalah upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan kedisiplinan kepada peserta didik. Mekanisme Pendisiplinan Mekanisme pendisiplinan menurut Foucault dapat diuraikan sebagai berikut: Pengamatan (pengawasan) melalui panopticon Foucault menyatakan panoptticism adalah suatu model teknologi disiplin yang dapat berbentuk dalam metode-metode atau sarana-sarana keras dan ketat seperti yang dirancang oleh J. Foucault dalam Martono (2016: 11) menyatakan bahwa dalam standardisasi individu dinilai tidak hanya dari kebaikan dan kesalahan yang dilakukannya , namun individu dinilai dengan menggunakan standar tertentu. Sekolah dapat mengklasifikasikan antara siswa yang patuh, siswa membangkang, siswa yang tidak disiplin, siswa yang berhak mendapat pujian, dan mana siswa yang layak mendapat hukuman
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.