Abstract

Studi ini bertujuan untuk meneliti gagasan-gagasan seorang tokoh terkemuka Nahdlatul Ulama (NU), pimpinan Pondok Pesantren Sabilurrosyad Malang yaitu KH Marzuki Mustamar tentang upaya menangkal tumbuhnya paham radikalisme pada pondok pesantren. Melalui analisa hasil wawancara, penelitian ini menemukan bahwa yang terpenting dalam upaya menangkal tumbuhnya paham radikalisme di pesantren adalah kemampuan para kyai atau pengasuh pesantren dalam mengontekstualisasikan nilai-nilai ajaran Islam dengan konteks kehidupan yang ada dalam proses pembelajarannya. Melalui kemampuan ini, para santri akan menjadi tahu dan memahami bahwa ajaran Islam benar-benar relevan dengan kehidupan dan mampu membawa kemaslahatan bagi seluruh umat manusia. Dalam hal ini, para kyai atau para pengasuh pesantren bisa melakukannya melalui beberapa cara: pertama, memilih materi-materi atau kitab-kitab yang berpandangan moderat yaitu yang berpaham ahlussunnah, dan menafsirkan ulang terhadap materi-materi atau kitab-kitab yang tidak sesuai dengan konteks keindonesiaan. Kedua menanamkan kepada para santri nilai-nilai ketauhidan dan nilai-nilai kemanusiaan secara seimbang, ketiga, memberikan keteladanan dalam berperilaku toleran di masyarakat. Keempat membiasakan para santri berperilaku toleran melalui praktek langsung berbaur dengan masyarakat.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.