Abstract

Profesionalitas guru sangat penting untuk menjamin mutu pendidikan. Guru harus berkompeten dan terus mengembangkan keterampilan untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dalam menggambar konstruksi bangunan, guru vokasi perlu menguasai strategi desain pemodelan bangunan berbasis Building Information Modelling (BIM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru melalui pelaksanaan pelatihan. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan melaksanakan pelatihan kepada guru vokasi untuk mengetahui peningkatan kompetensi guru sebelum dan setelah pelatihan. Analisis data dilakukan secara deskriptif, paired sample t-test, dan N-gain. Analisis deskriptif menunjukkan skor rata-rata kompetensi guru pada pre-test 49,17 dan post-test 92,33 pada skala 100. Selanjutnya, berdasarkan uji N-gain dihasilkan nilai rata-rata N-gain 0,8482 yang berada pada interval N-gain g ≥ 0,7 kategori tinggi, yang berarti kompetensi desain pemodelan bangunan berbasis aplikasi pendukung BIM guru vokasi meningkat sebesar 84,82% setelah pelatihan selama 7 hari. Analisis uji-t sampel berpasangan menemukan peningkatan kompetensi yang signifikan dengan hasil uji t sampel berpasangan menunjukkan t-hitung 19,896 > t-tabel 2,093 dan nilai Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 probabilitas, artinya ada perbedaan rata-rata kompetensi guru saat pre-test dan post-test. Berdasarkan semua uji analisis, dapat disimpulkan bahwa pelatihan desain pemodelan bangunan berbasis aplikasi pendukung BIM secara signifikan dapat meningkatkan kompetensi guru vokasi dalam pemodelan 3D bangunan.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.