Abstract
Saat ini persaingan bisnis tidak lagi hanya satu manfaat dari suatu produk atau jasa yang dihasilkan namun perusahaan pemilik produk atau jasa juga harus mampu menambah manfaat dari produk atau jasa itu sendiri. Sehingga konsumen dapat memanfaatkan satu produk atau jasa untuk berbagai manfaat. Bisnis yang memiliki berbagai macam produk salah satunya adalah bisnis dalam bidang logistik. Ketika perusahaan menambah produk yang dihasilkan maka akan timbul sebuah permasalahan untuk operasionalnya. Banyaknya pihak yang terlibat, konsep supply chain management (SCM) akan sangat relevan jika diimplementasikan di perusahaan logistik. Salah satu perusahaan logistik yang telah menjalankan manajemen rantai pasok adalah PT. X. Namun dalam prakteknya masih banyak terjadi kegagalan dalam operasionalnya. Untuk mengukur keberhasilan SCM maka diperlukan penilaian kinerja yang ada di PT. X agar dapat dilakukan evaluasi serta pengembangan oleh perusahaan. Penilaian SCM akan dibantu dengan model SCOR 11. Terdapat beberapa proses yakni plan, source, make, deliver dan return beserta lima atribut yaitu realibility, responsiveness, cost, agility dan assets management. Hasil dari pengujian pada riset ini menunjukan Nilai pada atribut reliability pada proses source sebesar 100% yang artinya harus dipertahankan. Kemudian nilai atribut pada proses deliver sebesar 36.90%, atribut responsiveness pada proses deliver adalah 9 hari. Sedangkan atribut cost Rp 1.447.150.000,00. Kemudian pada atribut agility sebesar 3 hari dan pada atribut asset management sejumlah Rp 1.584.318.187,00.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
More From: Tekinfo: Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.