Abstract

Penelitian bertujuan mendapatkan data dan informasi morfofisiologi kejadian gugur bunga dan buah (fruit-drop) pada tanaman cabai terhadap pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) auksin (IAA dan IBA) dan GA3. Penelitian disusun berdasarkan Rancangan Petak Terpisah dalam rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Petak utama adalah 3 jenis ZPT yaitu IAA, IBA, dan GA3. Anak petak yaitu konsentrasi perlakuan yang terdiri dari 5 taraf (ppm) yaitu 0, 25, 50, 75, dan 100 ppm. Data yang diperoleh dianalis menggunakan software STAR dan jika terdapat beda nyata diuji lanjut dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan IAA, IBA, dan GA3 serta konsentrasi perlakuannya tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah bunga tinggal maupun bunga gugur pada tanaman cabai besar. Namun, hasil penelitian menemukan bahwa perlakuan ZPT menghasilkan jumlah bunga tinggal yang lebih banyak dibandingkan bunga gugur. Pemberian IAA 25 ppm menghasilkan jumlah buah tinggal tertinggi dibandingkan konsentrasi IAA lainnya. Peningkatan konsentrasi GA3 cenderung meningkatkan jumlah buah tinggal dan tertinggi pada konsentrasi GA3 100 ppm. Interaksi antara jenis ZPT dan konsentrasi pemberiannya berpengaruh nyata terhadap bobot per buah. Perlakuan GA3 100 ppm menghasilkan bobot per buah tertinggi. Peningkatan konsentrasi auksin cenderung menurunkan bobot per buah. Pemberian IBA 100 ppm menurunkan panjang buah cabai besar.

Highlights

  • ABSTRAK Penelitian bertujuan mendapatkan data dan informasi morfofisiologi kejadian gugur bunga dan buah pada tanaman cabai terhadap pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) auksin (IAA dan IBA) dan GA3

  • The results showed that the application of plant growth regulator (PGR) and concentration did not significantly affect the number of attached and abscised flowers

  • Acid (GA3) Terhadap Cabai Keriting (Capsicum annuum L) Pada Fase Generatif

Read more

Summary

Pendahuluan

Cabai besar (Capsicum annuum L.) adalah salah satu jenis cabai yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu permasalahan utama yang dialami petani dalam berbudidaya cabai besar adalah tingginya persentase kejadian gugur bunga dan buah pada tanaman tersebut. Kejadian gugur buah banyak dipengaruhi oleh aktivitas dan interaksi zat pengatur tumbuh internal dalam tanaman khususnya auksin (seperti IAA), Giberelin (GA3), dan zat pengatur tumbuh absisik (ABA) (Taiz & Zeiger, 2010). Menurut Kurniawan et al (2016) bahwa pemberian IAA 100 ppm mampu menghasilkan jumlah buah panen dan bobot segar buah panen per tanaman pada cabai besar varietas Gada F1 masingmasing sebesar 43,20% dan 57,64%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai morfofisiologi kejadian gugur bunga dan buah (fruit-drop) pada tanaman cabai dan usaha perbaikannya dengan pemberian zat pengatur tumbuh auksin (IAA dan IBA) dan GA3. Informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi para petani cabai dalam memperbaiki sistem budidayanya sekaligus meningkatkan produksi cabai

Bahan dan Metode
Pembahasan
Kesimpulan
Ucapan Terima Kasih
Daftar Pustaka
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.