Abstract

This study aims to provide an understanding of the phonemic meaning (dalālah ṣawṭīyah) in Arabic semantics. To provide an understanding related to dalālah ṣawṭīyah, this study carries out its research based on a philosophical framework of thought consisting of ontology, epistemology, and axiology. It can be concluded that the discussion of this research broadly discusses the ontology or nature of ṣawṭīyah, its epistemology or method, and the axiology or function of the branch of the discussion of semantics. This research is based on a literature review. In analyzing data obtained from the literature review, this study used qualitative methods. This research has revealed the nature of sound, how sound works, and the function of each sound method in the Arabic interpretation process. This research concludes that the sound in the dalālah ṣawṭīyah has an important role in determining meaning in all language structures starting from Arabic words, phrases, and sentences. The method of sound work in giving meaning to Arabic can be in the form of differences in phoneme sounds, sound stress (al-nabr) in syllables or words, as well as intonation (al-tanghīm) that occurs in a phrase or sentence.

Highlights

  • This study aims to provide an understanding of the phonemic meaning (dalālah ṣawṭīyah) in Arabic semantics

  • Bunyi memilki keterkaitan dengan semua dimensi yang ada pada cakupan ilmu dalālah, karena bunyi merupakan medium pengungkapan bahasa yang meliputi seluruh dimensinya, mulai dari dimensi terkecil hingga dimensi yang terbesar Dalam struktur bahasa, bunyi tidak hanya berperan membawa pesan dari ungkapan penutur kepada mitra tutur, namun juga dapat memengaruhi perubahan makna, baik kata, frasa, maupun kalimat

Read more

Summary

Ontologi Dalālah Ṣawṭīyah

Secara umum ilmu semantik (dalālah) adalah ilmu yang mempelajari makna. Semantik mengkaji tentang hubungan bentuk linguistik dan maknanya (Kroeger, 2019). Ilmu semantik dalam mengkaji makna tidak bisa dilepaskan dengan kajian keilmuan lainnya. Beranjak dari keterkaitan semantik dengan kajian internal bahasa lainnya, bisa ditentukan bahwa cakupan kajian semantik secara umum mencakup empat dimensi, yaitu (1) bunyi (dalālah ṣawṭiyah); (2) morofologi (dalālah ṣinā‘īyah/ ṣarfīyah); (3) gramatika (dalālah ma‘nawīyah/ naḥwīyah); dan (4) leksikal (dalālah mu‘jamīyah) (‘Umar, 1998; ‘Ukāshah, 2011). Bunyi memiliki keterkaitan dengan semua dimensi yang ada pada cakupan ilmu dalālah, karena bunyi merupakan medium pengungkapan bahasa yang meliputi seluruh dimensinya, mulai dari dimensi terkecil hingga dimensi terbesar. Keterkaitan bunyi dengan makna yang disebabkannya ini dalam ilmu dalālah dikenal dengan istilah dalālah ṣawṭīyah. Dalālah ṣawṭīyah adalah makna yang didapatkan dari tabiat atau karakter beberapa bunyi yang tersusun , dan bunyi-bunyi tersebut memiliki peran pemaknaan dalam sebuah kata (Anīs, 1976; alFākhirī, n.d.). Hal ini disebabkan karena dengan mengetahui bunyi, maka akan diketahui unsur kata (Hādif, 2009)

Epistemologi Dalālah Ṣawṭiyah
Aksiologi Dalālah Ṣawṭiyah
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.