Abstract
Despite the safeguards provided by both Sharia law and Pakistan's constitution, the denial of women's inheritance rights remains widespread in Punjab. This study focuses on examining women's inheritance rights under Islamic family law, particularly in the context of Pakistan. The purpose of this research is to investigate the reasons behind women surrendering their inheritance, as well as the difficulties and obstacles they typically encounter throughout the process. Additionally, the paper explores the choices available to women and the challenges they face when trying to exercise these choices independently. Data was collected through in-depth interviews. Nineteen women and six men along with three law experts from the province of Punjab were recruited as study participants through purposive sampling technique. The data was analysed by using thematic technique. Findings reveal that, despite the existence of fair laws under Islamic Sharia, Muslim women continue to encounter significant barriers in exercising their inheritance rights. Key factors include lack of awareness, societal and familial pressures, and cultural norms that compel women to forgo their entitlements. [Meskipun terdapat perlindungan yang diberikan oleh hukum Syariah dan konstitusi Pakistan, penolakan terhadap hak waris perempuan tetap meluas di Punjab. Penelitian ini berfokus pada pemeriksaan hak waris perempuan dalam hukum keluarga Islam, khususnya dalam konteks Pakistan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki alasan di balik penyerahan hak waris oleh perempuan, serta kesulitan dan hambatan yang mereka hadapi selama proses tersebut. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi pilihan yang tersedia bagi perempuan dan tantangan yang mereka hadapi ketika mencoba menggunakan pilihan tersebut secara mandiri. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan dianalisis menggunakan teknik tematik. Sebanyak sembilan belas perempuan dan enam laki-laki, bersama dengan tiga ahli hukum dari provinsi Punjab, direkrut sebagai partisipan penelitian melalui teknik purposive sampling. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa, meskipun terdapat hukum yang adil di bawah Syariah Islam, perempuan Muslim tetap menghadapi hambatan yang signifikan dalam menegakkan hak waris mereka. Faktor utama yang menyebabkan hal ini mencakup kurangnya kesadaran, tekanan sosial dan keluarga, serta norma budaya yang mendorong perempuan untuk melepaskan hak mereka.]
Published Version
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have