Abstract

The public perception that the quality of public transport service is very bad cause the number of private vehicle users is very high compared with the number of users of public transport. Therefore, an initial identification of the Commuter Train influence area by feeder is required. The goal is to know how big the area of the Commuter Train influence area viewed from the use of public transport feeder on the way to and leave the station. The method used in this initial identification is the collection of primary data by conducting interview survey of SUSI Commuter Train and the SULAM Commuter Train. Survey is conducted from two different directions in the morning departure hours only. The result of initial identification is known that the city of Surabaya has the Commuter Train influence area of SUSI Commuter Train and the SULAM Commuter Train 2 different directions in the morning departure hour by using feeder to the origin station of 9000 meters (20%) and from the destination station of 6000 meter (63.64%).

Highlights

  • Manusia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari khususnya dalam perjalanan jarak jauh selalu membutuhkan kendaraan sebagai sarana transportasi

  • Kota Surabaya memiliki wilayah pengaruh KA Komuter SUSI dan KA Komuter SULAM di jam keberangkatan pagi hari saja dengan menggunakan angkutan umum pengumpan menuju ke stasiun sebesar 9000 meter (20%) dan dari stasiun sebesar 6000 meter (50%) ditunjukkan pada Gambar 5

  • “Konsep Integrasi Moda Transportasi Publik Di Kota Surabaya Berdasarkan Preferensi Masyarakat”, Program Magister Arsitektur ITS, Bidang Keahlian Manajemen Pembangunan Kota

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Manusia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari khususnya dalam perjalanan jarak jauh selalu membutuhkan kendaraan sebagai sarana transportasi. Perbandingan yang tidak seimbang antara pengguna kendaraan pribadi dengan pengguna angkutan umum di Kota Surabaya tersebut disebakan karena peningkatan jumlah kendaraan pribadi sebesar 8,3% per tahun dan angka pertumbuhan transportasi publik yang hanya sebesar 0,9% per tahun [13]. Permasalahan kemacetan lalu lintas menyebabkan terjadinya peningkatan kapasitas jalan yang berdampak pada nilai derajat kejenuhan yang sangat tinggi di beberapa ruas. Keberadaan KA sebagai salah satu angkutan umum massal yang memiliki jalur sendiri menjadi tumpuan harapan bagi Pemerintah Kota Surabaya dan negara-negara lain di dunia dalam mengatasi permasalahan kemacetan yang ada. Paper ini membahas mengenai jarak perjalanan dari angkutan umum pengumpan yang digunakan oleh penumpang KA pada saat menuju dan meninggalkan stasiun. Pada identifikasi awal diketahui ada beberapa layanan angkutan umum pengumpan yang melintas di tiap-tiap stasiun pemberhentian KA Komuter. Kota F, Mikrolet BP, Mikrolet C, Mikrolet D, Mikrolet LMJ, Mikrolet Q, Mikrolet RT, Mikrolet WK

METODE PENELITIAN
Jumlah Penumpang KA
Findings
KESIMPULAN KA
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.