Abstract
Feminism is a movement that was born and developed in the West until now it has been adopted by other developing countries, especially the Middle East and other Muslim-majority countries, resulting in various responses both who supported and against. The focus of this research is to examine feminism and the issue of gender equality, the development of feminism and muslim feminist, women in theology, theology of misogyny in holy verses, feminism and anti-feminism. The research method used is library research, therefore the data collected is representative library data wheras relevant to the object of research. So it can be concluded that both feminism and anti-feminism are not guaranteed to eradicate injustice, because basically men and women are not to be clashed and contested. But the real war is between justice and injustice, not men and women. So what needs to be fought is to call for goodness and prevent evil, not only for women but also for men who are oppressed even by women.
Highlights
The focus of this research is the development of feminism
it can be concluded that both feminism and anti-feminism are not guaranteed to eradicate injustice
the real war is between justice and injustice
Summary
Secara bahasa berasal dari kata “female” dalam bahasa Yunani “Femina”, perpaduan antara ‘fe’ (fides, faith) dan ‘mina’ (minus atau kurang) artinya seseorang yang keimanannya kurang.(Stringer, 2015) Hal ini barangkali tidak luput dari pengaruh ajaran Nasrani tentang Hawa (Eve) dalam teks agama mereka, seperti “Kejahatan laki-laki lebih baik daripada kebajikan perempuan, dan perempuanlah yang mendatangkan malu dan nista” (Sirakh 42: 14), ”Derajatnya dibawah laki-laki dan harus tunduk seperti tunduknya manusia kepada tuhan” (Efesus 5: 22), “Perempuan lebih dulu berdosa, karena perempuanlah yang terbujuk oleh ular untk makan buah terlarang” (Kejadian 3: 1-6), dst. sebaliknya, lawan kata dari femina atau feminine adalah “masculine” (masculinus) yang berarti “strenght of sexuality” bukan manusia yang penuh iman.(Hamid Fahmy Zarkasyi, 2012). Begitulah kenyataan pahit yang dialami oleh wanita Barat di masa lalu, bukan hanya perihal sosial, ekonomi dan politik, bahkan mereka turut menjadi korban inkuisisi karena. Salah satu indikator kemunculannya di Barat dapat dilihat dalam ‘A Vindication of the Rights of Women’ karya Mary Wollstonecraft abad 18 dimana semenjak kapitalisme industri menggantikan tradisional agrikultur maka wanita mulai didorong untuk bekerja diluar rumah, yang semula untuk memenuhi kebutuhan pokok kemudian berkembang menjadi ambisi sosial atau tuntutan hak termasuk dalam berpolitik. Gerakan Feminisme pun telah mendapatkan ‘naungan’ dari Perserikatan BangsaBangsa (PBB) yakni berupa “Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Againts Women (CEDAW), yaitu sebuah perjanjian internasional yang menyepakati hak-hak internasional untuk perempuan dan semenjak diberlakukannya pada tahun 1981 hingga saat ini telah diratifikasi oleh 189 negara.(Kania, 2010). Itu diantara aliran-aliran yang berkembang dalam perjalanan feminisme di Barat.(Moore & Bruder, 2014) Lantas bagaimana kemudian paham ini bisa meluas di kalangan masyarakat beragama Islam hingga lahir banyak feminis Muslim?
Sign-in/Register to view highlights & summary Sign-in/Register to access full text options 
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Schedule a callDisclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.
