Abstract

Indonesia memiliki curah hujan yang tinggi sehingga berpotensi besar terhadap bencana hidrometeorologi. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk estimasi curah hujan adalah CST dan mCST. Metode ini mampu untuk mengatasi keterbatasan pengamatan curah hujan di Indonesia. Pada tanggal 22 Februari 2020 di Jakarta Timur dan 28 Desember 2020 di Surabaya telah terjadi hujan ekstrem yang mengakibatkan banjir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan estimasi curah hujan menggunakan metode CST dan mCST terhadap curah hujan observasi saat terjadi hujan ekstrem. Hasil penelitian menunjukkan kedua metode memiliki korelasi yang kuat (0,6 - 0,775) dan signifikan (p-value < 0,05) terhadap curah hujan observasi. Metode CST memiliki korelasi yang lebih kuat dalam mengestimasi curah hujan pada kedua peristiwa banjir. Pada banjir Jakarta, nilai error metode CST (14,017 mm) lebih kecil dibandingkan metode mCST (14,69 mm) sedangkan pada banjir Surabaya nilai error metode mCST (8,353 mm) lebih kecil dibandingkan metode CST (11,512 mm).

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.