Abstract

Tema dan pokok permasalahan yang ada pada penelitian ini yaitu belum efektifnya pelaksanaan pengendalian mutu yang di terapkan pada perusahaan sehingga masih tingginya tingkat produk cacat atau reject yang melebihin batas toleransi yang ditentukan yaitu sebesar 2,5%. Kemudian dianalisis apa saja faktor penyebab terjadinya produk cacat menggunakan alat bantu statistik atau pengendalian mutu Statistical Quality Control (SQC) untuk meminimalisir terjadinya produk cacat pada PT.Pratama Abadi Industri (JX) Sukabumi. Metode penelitain yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini menggunakan metode deskriftif kuantitatif dimana teknik analisis yang digunakan penulis adalah menggunakan teknik analisis statistik dengan 7 alat bantu statistik atau seven tools (check sheet, histogram, diagram pareto, scatter diagram,peta kendali,stratifikasi,dan diagram sebab akibat).
 Dari hasil penelitian dengan menggunakan ke 7 alat pengendalian kualitas statistik yang telah dianalisa dengan menggunakan peta kontrol atau P-Chart dapat diketahui bahwa penyebab penyimpangan yang terjadi pada PT.:ratama Abadi Industri (JX) dari beberapa kerusakan yang terjadi yang paling berpengaruh adalah kerusakan jenis jahitan tidak rapih (22,19%), rubber robek (16,67%), lekang/boanding (15,68%), Kotor (15,89%), logo luntur (14,05%) ,dan aksesoris tertukar (15,53%). Akibat dari masih terjadinya penyimpangan tersebut perusahaan masih menhgasilkan produk dengan kualita yang masih termasuk dalam kategori cacat B-Grade ­ dan juga C-Grade.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.