Abstract

Perkembangan zaman yang dinamis berdampak pada upacara tradisional yang memiliki makna serta keislaman didalamnya. Dimana Nyadran merupakan salah satu budaya Jawa dengan akulturasi Hindu dengan Islam sebagai pedoman menuju kebahagiaan hidup manusia. Tradisi nyadran merupakan sebuah tradisi masyarakat Desa Pringu sebagai sebuah kegiatan menghargai leluhur melalui doa secara turun menurun yang dilaksanakan menjelang bulan Muharam (Asyuro’) atau tepatnya di bulan Dzulhijah. Nyadran dilaksanakan pada Senin Pahing atau Legi. Dimana dalam penulisan ini berfokus pada akulturasi keagamaan dan budaya sebagai bentuk jalinan sosial masyarakat. Penelitian dilaksanakan melalui wawancaram, dokumentasi, dan observasi melalui teknik Analisa data mulai dari penyajian, kesimpulan serta verifikasi. Adapun peneliti berkesimpulan (1) Prosesi ritual nyadran di Desa Pringu Kecamatan Bululawang dilaksanakan seperti dengan daerah lainnya mencakup tabur bunga, khatam Qur’an dan makan Bersama. (2) Nilai keIslaman yang tercakup diantaranya nilai syukur, ibadah, aqidah.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.