Abstract

Tourism has already become major economic contributor since 2014. Many people start to get the experience and explore the world. Base on WTO prediction, there are about 1.6 billion tourists over the world, and most of them are in Asia and Pasific. By 2020 these people could generate about 2 trilion USD income in tourism sector. Indonesia has known as one of biggest archipelago island in the world and has a lot of tourist spot over their island. One of interesting spot in West Java is Taman Nasional Gunung Gede Pangrango in Bogor. This place has been well known as agri-tourism spot for long time ago. Unfortunately in order to increase the competitiveness of this tourist spot, they should implement risk management in their daily operational. We found that the management hasn’t implement any risk management in their daily operational. So we would like to conduct some observation and hope can mapping potential risk of this place. Purpose of this research is aim to mapping risk and conducted quadran analysis in order to achieved good risk management of Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. And the this tourist spot can be one of unique tourist spot that can support Indonesia Tourism in 2020.

Highlights

  • Pariwisata merupakan industri padat karya yang mampu membuka lapangan kerja, terutama bagi wanita dan kaum muda, membantu memutus siklus kemiskinan melalui pemberdayaan dan peningkatan sumber daya manusia dan penciptaan prospek baru untuk generasi yang akan datang

  • We found that the management hasn’t implement any risk management in their daily operational

  • Menurut tim peneliti hal ini memiliki nilai ekonomi yang baik, apalagi kalau bisa dijual kepada mahasiswa pecinta alam di Jakarta dan sekitarnya

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Pariwisata merupakan industri padat karya yang mampu membuka lapangan kerja, terutama bagi wanita dan kaum muda, membantu memutus siklus kemiskinan melalui pemberdayaan dan peningkatan sumber daya manusia dan penciptaan prospek baru untuk generasi yang akan datang. Sejalan dengan meningkatnya semangat kembali ke alam dan bertambahnya jumlah penduduk, juga berkembanganya industry di kota-kota besar, maka upaya konservasi melalui taman nasional sebagai agrowisata yang berbasis wisata alam sebagai wahana penelitian, pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahun sangat menunjang terhadap budidaya, pariwisata dan rekreasi. Untuk TNGGP, risiko operasional dan risiko reputasi lebih memperoleh perhatian dibandingkan risiko kredit karena karakteristik TNGGP yang rentan terhadap ketidakpuasan konsumen pada saat kualitas produk/layanan yang diperoleh konsumen tidak memenuhi standar. Pengelolaan TNGGP yang sejauh ini dijalankan masih belum menyentuh pada aspek manajemen risiko yang sangat berperan penting sehubungan dengan berbagai risk event yang dapat muncul dari produk-produk yang ditawarkan, terutama risiko operasional risiko reputasi dari TNGGP yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut maka pada kesempatan ini akan diteliti mengenai Analisis Manajemen Risiko di Taman Nasional Gunung Gede Pangarango (TNGGP), Jawa Barat. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana potensi wisata Taman

TELAAH LITERATUR
Undang-Undang No 26 tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
Keputusan Presiden No 32 tahun 1990 Tentang Pengelolaan Kawasan Lindung
METODOLOGI PENELITIAN
Observasi atau pengamatan langsung
KESIMPULAN
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.