Abstract

Algoritma rijndael adalah algoritma yang terpilih sebagai algoritma AES. Namun beberapa penelitian terdahulu menemukan kinerja algoritma rijndael berada di bawah algoritma kandidat AES lainnya seperti serpent dan twofish dalam kasus enkripsi dan dekripsi yang dilakukan pada smartphone. Penelitian ini membandingkan kinerja algoritma rijndael, twofish, dan serpent (tiga besar algoritma kandidat AES) yang diterapkan pada smartphone. Penelitian ini menggunakan 3 device dengan sistem operasi Android dan 3 device dengan sistem operasi iOS dalam percobaannya. Percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini mengukur kinerja waktu, penggunaan memory, dan persentase CPU dalam proses enkripsi dan dekripsi yang dilakukan menggunakan karakter kunci yang berbeda-beda seperti alfabet, numerik, alfanumerik, dan alfanumerik dan simbol. Dari 720 kali percobaan yang dilakukan, penelitian ini menemukan bahwa algoritma serpent memiliki waktu tercepat untuk proses enkripsi (0,025 ms) dan dekripsi (0,022 ms). Sementara penggunaan memory yang paling efisien (0,032 KB) untuk proses enkripsi dan dekripsi dilakukan oleh algoritma rijndael dan twofish. Dan persentase penggunaan CPU yang paling efisien (0,025 % untuk proses enkripsi dan 0,038% untuk proses dekripsi) dilakukan oleh algoritma serpent. Hasil percobaan ini menunjukkan bahwa dalam penerapannya pada smartphone, kinerja algoritma rijndael tidak lebih baik dari algoritma kandidat AES lainnya, meskipun algoritma rijndael adalah algoritma AES yang terpilih

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.