Abstract

Kegiatan Industri Peleburan Aluminium PT.X mengakibatkan kualitas udara di sekitar industri menurun hal tersebut ditandai oleh beberapa keluhan dari masyarakat, PM2,5 merupakan salah satu partikulat yang ditimbulkan dari proses peleburan aluminium yang mana sangat berpengaruh negatif terhadap kesehatan manusia. Tujuan dari penelitian adalah menganalisis konsentrasi PM2,5 di kawasan penduduk menggunakan model gauss point source serta mendesain alat pengendali pencemar udara venturi scrubber untuk dapur peleburan aluminium beserta instalasi pengolahan air limbah. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa konsentrasi PM2,5 di kawasan industri PT.X titik 1 (50 m dari lokasi industri) yaitu 2,7 x 10-5/m3, titik 2 (100 m dari lokasi industri) yaitu 6,7 x 10-6/m3, titik 3 (200 m dari lokasi industri) yaitu 1,6 x 10-6/m3 dari ketiga titik tersebut masih memenuhi baku mutu udara ambient Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999. Hasil perhitungan desain venturi scrubber diperoleh dimensi venturi diameter throat (lebar) 0,55 m, panjang throat 1,65 m, dan panjang bagian diverging 2,2 m prosentase removal partikulat PM2,5 sebesar 95% dan hasil perhitungan desain IPAL diperoleh untuk bangunan koagulasi dengan dimensi Panjang 0,86 m, lebar 0,86 m dan tinggi 1,2 m, bangunan Flokulasi diperoleh panjang 2,1 m , lebar 4,2 m dan tinggi 2 m, bangunan Sedimentasi dengan diameter 5,6 m dan tinggi 1,57 m. Rencana Anggara Biaya dari perhitungan desain didapatkan untuk desain Venturi Scrubber dan IPAL yaitu sebesar Rp. 83.647.421.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.